Menlu: Pertumbuhan Ekonomi 90 Persen Negara di Dunia Melambat

Selasa, 19 November 2019 19:09 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan program prioritas politik luar negeri Indonesia untuk tahun 2019-2024 kepada wartawan di gedung Pancasila, Kemenlu, Selasa, 29 Oktober 2019. [KEMENLU]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengingatkan bahwa ekonomi dunia sedang berada pada titik terendah sejak terjadi krisis. Dia mengutip laporan International Monetary Fund (IMF) saat Rapat Kerja Nasional bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia di Menara Kadin, Selasa, 19 November 2019.

"Pada laporan IMF, terjadi perlambatan ekonomi. Bahkan tahun ini pertumbuhan ekonomi dunia mencapi titik terendah sejak krisis," kata dia di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Selasa, 19 November 2019.

Dia menyatakan, IMF sudah melakukan koreksi beberapa kali terkait prediksi pertumbuhan ekonomi dunia. "Enam bulan terakhir sudah terjadi beberapa koreksi. Pertumbuhan untuk 2019 diperkirakan 3,2 persen," ungkap dia.

Namun Retno menuturkan, untuk perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2020 mengalami koreksi kembali, tetapi mengalami sedikit perbaikan ke angka 3,5 persen. "Bukan tidak mungkin forecast akan di-adjust apabila situasi dunia tidak beubah," ucapnya.

Mengutip perkataan dari Managing Director IMF Kristalina Georgieva, Retno menuturkan hampir 90 persen negara di dunia mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. "Kristalina mengatakan global economy is in a syncronize slowdown," katanya.

Dia menjelaskan, dengan situasi seperti ini yang menjadi salah satu penyebabnya adalah perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Retno menuturkan, konflik antara kedua negara adidaya tersebut tidam murni permasalahan ekonomi, namun ada sedikit bumbu politik.

"Apakah mereka dapat menyelesaikan masalahnya cepat atau tidak, kita tidak tahu," ujarnya.

Untuk wilayah Asia, hubungan Korea Selatan dan Jepang memanas mulai dari ekonomi hingga pertahanan. Karena kedua negara tersebut termasuk dalam rantai pasokan global, jadi Indonesia pun terdampak dengan situasi tersebut.

Menurut Retno perselisihan negara bukan hanya mengenai tarif impor atau ekspor, namun juga melihat seberapa besar kepentingan nasionalnya masing-masing.

"Non tarif barier tidak bisa kita kesampingkan saat kita bicara masalah ekspor impor," ungkapnya.

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

8 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

22 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

2 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

3 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Lengser Tahun Ini, Jokowi dan Lee Hsien Loong Jembatani Keberlanjutan Kerja Sama RI-Singapura

3 hari lalu

Lengser Tahun Ini, Jokowi dan Lee Hsien Loong Jembatani Keberlanjutan Kerja Sama RI-Singapura

Jokowi dan Lee Hsien Loong akan menelaah balik 10 tahun kerja sama yang sudah dilakukan sambil menyatakan komitmen kerja sama.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

3 hari lalu

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Indonesia akan tetap menjalankan diplomasi guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

4 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

5 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

5 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya