OJK: Jumlah Investor Baru 0,8 Persen dari Penduduk Indonesia

Senin, 18 November 2019 13:30 WIB

Konferensi pers Tokopedia bertajuk "Paparan Capaian Ramadan Ekstra 2019 Tradisi Belanja Terbesar Tokopedia", Rabu, 19 Juni 2019. (Dok. Tokopedia)

TEMPO.CO, Jakarta - Platform market place atau e-commerce Tokopedia menggalang kampanye berjudul #InvestasiAjaDulu. Kampanye ini dilakukan sejalan dengan langkah pemerintah untuk mendorong inklusi dan literasi keuangan sehingga meningkatkan jumlah investor ritel.

AVP of Fintech Tokopedia Samuel Sentana mengatakan kampanye tersebut khusus dilakukan guna meningkatkan semangat investasi, sehingga bisa mengakselerasi pemerataan ekonomi secara digital. Lewat kampanye ini, Tokopedia juga membidik investor ritel supaya berinvestasi di instrumen reksa dana.

"Kami menargetkan peningkatan literasi keuangan di berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga ibu rumah tangga. Lewat serangkaian kegiatan edukasi mendalam mengenai investasi dan manajemen keuangan," kata Samuel saat meluncurkan kampanye di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin 18 November 2019.

Adapun kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Tokopedia dengan Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan investasi lndonesia (APRDI) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Kolaborasi ini juga merupakan bagian dari Gerakan Money Market Fund (GM2F) yang dicanangkan APRDI sebagai pelaku industri.

Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sujanto berharap dengan adanya kampanye ini, bisa meningkatkan jumlah investor secara agregat. Sebabnya, saat ini rasio jumlah investor dengan total populasi penduduk masih tergolong rendah.

Advertising
Advertising

Menurut dia, jumlah rasio investor baru mencapai 0,8 persen dari total populasi penduduk 260 juta. Padahal di negara lain, angkanya bisa mencapai 20 persen investor dari total populasi penduduk.

"Saya berharap kolaborasi ini bisa efektif dalam mengkampanyekan instrumen reksa dana hingga ke pelosok Indonesia, sehingga bisa ikut meningkatkan investor. Saya juga berharap langkah ini bisa diikuti oleh platform lainnya," kata Sujanto dalam pidatonya dalam acara yang sama.

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan insiatif Tokopedia sebagai penyalur produk investasi reksa dana sebagai inovasi positif yang menarik. Dia berharap langkah ini bisa ikut mendorong literasi dan inklusi keuangan di kalangan ritel termasuk milenial.

"Semoga lewat kampanye ini, bisa memudahkan akses investor di instrumen reksa dana dan masyarakat bisa mendapatkan edukasi mengenai pentingnya investasi," kata Hasan.

OJK mencatat sampai dengan 14 November 2019 total dana kelolaan produk reksa dana atau asset under management (AUM) mencapai Rp 551 triliun. Adapun total produk yang ditawarkan berjumlah 2.165 jenis dengan jumlah investor mencapai 1,5 juta.

Berita terkait

OJK Cabut Izin Paytren, Yusuf Mansur: Kami Semua Mulus Jaga Amanah

56 menit lalu

OJK Cabut Izin Paytren, Yusuf Mansur: Kami Semua Mulus Jaga Amanah

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK resmi mencabut izin PT Paytren Aset Manajemen atau Paytren

Baca Selengkapnya

Ini 8 Alasan OJK Mencabut Izin Usaha Paytren Milik Ustad Yusuf Mansur

2 jam lalu

Ini 8 Alasan OJK Mencabut Izin Usaha Paytren Milik Ustad Yusuf Mansur

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mencabut izin usaha PT Paytren Aset Manajemen, yang didirikan ustad terkenal Yusuf Mansur.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 jam lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen Surat Berharga Negara

5 jam lalu

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen Surat Berharga Negara

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK sebut portofolio investasi dana pensiun didominasi SBN

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

19 jam lalu

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Kementerian ESDM membuka penawaran sebanyak lima wilayah kerja minyak dan gas (migas) pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

4 Tips Memilih Baju Anti Gerah, Cocok untuK Musim Kemarau

20 jam lalu

4 Tips Memilih Baju Anti Gerah, Cocok untuK Musim Kemarau

Musim kemarau saat ini menyebabkan suhu menjadi lebih panas. Simak 5 tips memilih baju yang anti gerah.

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

1 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

OJK Sebut Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Kuartal Pertama 2024

1 hari lalu

OJK Sebut Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Kuartal Pertama 2024

Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil

Baca Selengkapnya

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

1 hari lalu

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

Dalam Rancangan Peraturan OJK yang baru, total aset konglomerasi keuangan paling sedikit Rp 20 triliun sampai dengan kurang dari Rp 100 triliun.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

1 hari lalu

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkap sejumlah modus penipuan baru.

Baca Selengkapnya