Usai Pecah Kongsi, Sriwijaya Air Didekati Investor Asing

Jumat, 15 November 2019 10:30 WIB

Pengacara sekaligus pemegang saham Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra selepas rapat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta. Kamis, 7 November 2019. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Grup Sriwijaya Air mulai menjaring investor baru untuk menyokong kegiatan operasional setelah menghentikan kerja sama manajemen (KSM) dengan Garuda Indonesia. Kuasa hukum Sriwijaya Air, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan perusahaan berupaya menormalkan frekuensi layanan yang sempat tergerus.

"Kami buka peluang investasi baru agar perusahaan berkembang lebih besar," ucapnya kepada Tempo,Kamis 14 November 2019.

Meski menolak merincikan, Yusril menuturkan kliennya sudah didekati sejumlah investor, termasuk pemodal asing. "Belum akan dipublikasi, tapi sudah tahap perundingan."

Hubungan kedua grup maskapai yang terjalin sejak November 2018 itu sudah retak sejak pertengahan tahun ini. Keputusan pecah kongsi pada akhir September lalu membuat Garuda menarik layanan perawatan dan perbaikan teknis (maintenance, repair, overhaul/MRO), termasuk mesin pesawat yang disewakan, dari armada Sriwijaya.

Advertising
Advertising

Kolaborasi sempat dipulihkan akhir September lalu melalui perjanjian masa transisi selama sebulan. Belakangan, Sriwijaya memutuskan tak melanjutkan KSM karena dianggap merugikan. Tiga anak usaha Garuda; PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF), PT Gapura Angkasa, serta PT Aerowisata, pun seketika menghentikan layanan.

Sambil menjajaki sumber pendanaan baru, Head of Corporate Communication Sriwijaya Air, Adi Willi Hanhari, mengatakan manajemennya mengusahakan perawatan mandiri. Bantuan teknis disuplai sementara oleh beberapa entitas, yaitu FL Technic, PT Mulya Sejahtera Technology, serta PT Merpati Maintenance Facility (MMF). "Sebenarnya Sriwijaya Air punya kemampuan internal untuk maintenance, terutama tenaga teknisi," katanya.

<!--more-->

Senior Manager Corporate Governance Sriwijaya Air, Pritanto Ade Saputro, mengatakan pemulihan membutuhkan waktu. Frekuensi penerbangan Grup Sriwijaya yang optimalnya bisa menyentuh 160 flight per hari kini merosot hingga 53 flight per hari.

"Pertengahan Oktober 2020 kami sempat bisa menerbangkan 19 aircraft, sekarang hanya 10," tuturnya kepada Tempo.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan akan mengawasi kemampuan operasional Sriwijaya Air. Selain memeriksa armada Sriwijaya di bandara, kementerian pun bakal mengecek laporan keuangan yang didirikan taipan asal Bangka Belitung, Chandra Lie, tersebut.

"Dengan lepas kerja sama, Garuda juga bisa fokus dengan kerjanya sendiri. Silahkan ada kompetisi," ujar Budi saat mengomentari dampak pecah kongsi tersebut terhadap pasar penerbangan domestik.

Ketua Komisi Transportasi Dewan Perwakilan Rakyat, Lasarus, mengatakan lembaganya akan memanggil sejumlah bos maskapai pada pekan depan, untuk membahas beberapa isu penerbangan, termasuk kisruh Garuda dan Sriwijaya. Pasalnya masalah ini sempat menyebabkan banyak pembatalan penerbangan yang merugikan konsumen.

Adapun anggota Ombudsman Republik Indonesia, Alvin Lie, menilai Sriwijaya harus memberi kepastian kepada penumpang pasca pecah kongsi. "Situasi yang terombang ambing ini tak baik untuk penumpang dan vendor. Tapi, setidaknya sudah jelas bagi publik bahwa mereka menghentikan kerja sama."

FRANSISCA CHRISTY ROSANA | VINDRY FLORENTIN | YOHANES PASKALIS PAE DALE

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

14 jam lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

15 jam lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

8 hari lalu

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

Saat ini, Dato Sri Tahir adalah pejabat terkaya di negeri ini. Bagaimana ia membangun usahanya, kerajaan bisnis Mayapada Group?

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Pemanggilan 4 Menteri ke Sidang Sengketa Pilpres di MK Hari Ini

27 hari lalu

Ragam Tanggapan atas Pemanggilan 4 Menteri ke Sidang Sengketa Pilpres di MK Hari Ini

Moeldoko memastikan semua menteri memenuhi undangan MK untuk hadir di sidang sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Sidang Sengketa Pilpres, Klarifikasi Ucapan hingga Soal Kedudukan Saksi atau Ahli

28 hari lalu

Yusril Ihza Mahendra Sidang Sengketa Pilpres, Klarifikasi Ucapan hingga Soal Kedudukan Saksi atau Ahli

Sidang sengketa mengenai Hasil Pilpres 2024 masih berlanjut. Yusril Ihza Mahendra yang memimpin Tim Pembela Hukum Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

MK Diminta Hadirkan Kapolri, Yusril Jelaskan Perbedaan antara Saksi dan Pemberi Keterangan

28 hari lalu

MK Diminta Hadirkan Kapolri, Yusril Jelaskan Perbedaan antara Saksi dan Pemberi Keterangan

Yusril mengatakan MK bisa memanggil siapa saja untuk dimintai keterangan dalam sidang sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Permintaan agar MK Hadirkan Kapolri di Sidang Sengketa Pilpres

29 hari lalu

Ragam Tanggapan atas Permintaan agar MK Hadirkan Kapolri di Sidang Sengketa Pilpres

Yusril mengatakan Kapolri adalah jabatan sehingga kehadirannya tak bisa melalui kuasa hukum pemohon dan hanya bisa dihadirkan oleh MK.

Baca Selengkapnya

Alasan Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Kapolri dan Pembela Prabowo-Gibran Usulkan Kepala BIN

29 hari lalu

Alasan Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Kapolri dan Pembela Prabowo-Gibran Usulkan Kepala BIN

Ketua Majelis Hakim MK Suhartoyo mengatakan pengajuan usulan sudah berakhir pada Senin, 1 April lalu.

Baca Selengkapnya

5 Poin Respons Yusril soal Putusan MK 90 Problematik yang Disinggung Kubu Ganjar

30 hari lalu

5 Poin Respons Yusril soal Putusan MK 90 Problematik yang Disinggung Kubu Ganjar

Kubu Ganjar-Mahfud menyinggung soal pernyataan Yusril yang dulu menyebut Putusan MK 90 problematik. Yusril lantas respons begini.

Baca Selengkapnya

Yusril Merasa Diadu Domba dengan Gibran oleh Tim Hukum Ganjar-Mahfud

30 hari lalu

Yusril Merasa Diadu Domba dengan Gibran oleh Tim Hukum Ganjar-Mahfud

Menurut Yusril, pertanyaan Luthfi tidak pantas diucapkan. Selain itu, dia juga menilai pertanyaan tersebut tidak etis dilontarkan di persidangan.

Baca Selengkapnya