Luhut: Kapal Sitaan Kalau Perlu Ditenggelamin ya Ditenggelamin

Kamis, 14 November 2019 20:12 WIB

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan merespons ihwal rencana Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang tidak akan menenggelamkan kapal sitaan. Menurut dia, hal itu perlu dilihat kembali.

"Belum, kita lihat. Kalau perlu ditenggelamin ya ditenggelamin," kata Luhut di kantornya, Kamis malam, 14 November 2019.

Edhy Prabowo menjamin keputusannya untuk menghibahkan kapal sitaan dalam kasus illegal fishing kepada nelayan Indonesia secara gratis akan dilakukan dengan pengawasan berlapis. Pengawasan tersebut dilakukan agar kapal tersebut tidak jatuh kembali ke tangan para pelaku, terutama ke pihak asing yang sudah dilarang menangkap ikan di perairan Indonesia.

“Saya pikir, ini bukan hal yang sulit untuk dikontrol,” kata Edhy dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November 2019.

Di era menteri sebelumnya, Susi Pudjiastuti, kapal sitaan yang berukuran kecil akan ditenggelamkan dengan cara meledakannya di tengah laut. Sementara kapal yang berukuran besar, dimanfaatkan untuk kepentingan riset. Kebijakan penenggelaman kapal ini diambil karena Susi khawatir kapal akan dibeli kembali oleh para pelaku illegal fishing.

Edhy mengakui, tetap ada kekhawatiran semacam itu. “Bisa saja anak buah saya mudah dibayar, mereka transaksi di tengah laut,” kata dia. Itu sebabnya, kata Edhy, sebagai komandan di kementerian, ia harus lebih cerdas menghadapi kemungkinan tersebut.

Untuk melakukan hibah kapal hasil sitaan yang sudah inkracht atau mendapat keputusan pengadilan, kementerian akan melibatkan pemerintah daerah dan para nelayan. Kementerian juga akan memaksimalkan unit pengawasan yang dimiliki hingga kerja sama dengan kepolisian dan kejaksaan. “Secara aturan, tidak ada masalah,” kata Edhy.

Edhy mengatakan, kebijakan ini diambil karena Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai sudah cukup banyak kebijakan penenggelaman kapal yang dilakukan selama ini. Sehingga, pemerintah ingin membuat kapal sitaan tersebut bisa digunakan untuk kegunaan yang lebih bermanfaat. Selain dihibahkan ke nelayan, Edhy juga membuka kemungkinan kapal sitaan ini digunakan untuk Rumah Sakit (RS) Terapung yang beroperasi di lautan.

Sehari sebelumnya, Rabu, 13 November 2019, Edhy Prabowo pun telah berkunjung ke Batam, Kepulauan Riau. Di sana, kata dia, 29 dari 39 kapal sitaan sudah dinyatakan inkracht oleh pengadilan. Sehingga, kementerian bersiap untuk menghibahkannya secara cuma-cuma ke nelayan. “Di bawah pengawasan kementerian,” katanya.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

3 jam lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

14 jam lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

3 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

4 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

4 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

5 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

5 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

5 hari lalu

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong.

Baca Selengkapnya