Akhir Tahun, Impor Makanan Olahan Diprediksi Naik 12 Persen

Kamis, 14 November 2019 12:50 WIB

Sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Salatiga melakukan sidak makanan di Pasar Blauran, Salatiga, Jawa Tengah, Selasa, 14 Mei 2019. Puluhan makanan ringan, bumbu instan dan olahan makanan instan kedaluwarsa disita oleh petugas gabungan dari Satpol PP Salatiga, Disperindag Salatiga, dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Salatiga sebagai langkah mengantisipasi peredaran makanan tidak layak konsumsi jelang Lebaran 2019. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta – Permintaan barang konsumsi diprediksi meningkat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno menuturkan kenaikan impor barang konsumsi yang dipastikan naik adalah produk makanan dan minuman olahan. Ia memperkirakan kenaikan impor tersebut sebesar 8-12 persen dari waktu regular (waktu biasanya).

“Prediksi itu belum meliputi impor melalui online dan tidak bisa dihitung riilnya karena ada yang melalui jasa barang titipan di bawah US$ 75, barang tentengan, serta via pusat logistik berikat,” tutur Benny kepada Tempo, Rabu 13 November 2019.
Hal senada, Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Rahmat Hidayat akan kenaikan produk makanan dan minuman olahan pada akhir tahun. Menurut Rahmat, produk olahan yang permintaannya diperkirakan naik adalah air minum dalam kemasan (AMDK), makanan ringan, roti, biskuit, sirup, cokelat, keju, dan susu. Kenaikan permintaan dalam negeri ini, ujar Rahmat, juga diikuti oleh kenaikan impor produk makanan dan minuman olahan.
Secara keseluruhan, Rahmat memprediksikan kenaikan permintaan produk makanan dan minuman olahan sektar 10-15 persen jika dibandingkan secara bulanan. Angka ini juga diikuti kenaikan produk impor. Meski begitu, Rahmat memastikan kenaikan impor produk barang konsumsi ini tidak akan membebani produk dalam negeri. Pasalnya, ujar Rahmat, produk dalam negeri masih mencukupi dan tak kalah saing dengan produk impor.
“Yang penting, produk tersebut didatangkan secara legal. Masalahnya, sering terjadi di daerah perbatasan barang impor ilegal masuk ke Indonesia. Produk yang diimpor biasanya datang dari negara tetangga,” ujar Rahmat.
Rahmat menuturkan kenaikan permintaan impor ini untuk melengkapi preferensi konsumen dalam memenuhi kebutuhan Natal dan Tahun Baru. Selain itu, ujar Rahmat, tak sedikit warga asing yang tinggal atau datang ke Indonesia pada periode tersebut. Biasanya, kebutuhan ini dipenuhi melalui pasar swalayan. “Biasanya mereka impor produk dalam negeri variasinya tidak terlalu banyak seperti keju, susu, atau cokelat,” ujar Rahmat.
Kenaikan impor ini, ujar Rahmat, tidak perlu diwaspadai bisa membebani neraca dagang. Pasalnya, Rahmat menuturkan kenaikan permintaan ini terjadi karena faktor musiman. Selain impor, ia mengatakan tidak sedikit produk makanan dan minuman olahan Indonesia yang diekspor pada akhir tahun meski belum bisa mengimbangi impor bahan baku.
Untuk mendorong permintaan konsumsi dalam negeri, Rahmat berharap pemerintah lebih selektif dan hati-hati mengatur lalu lintas distribusi. "Jangan sampai ada pelarangan untuk angkutan barang karena bisa menghambat distribusi kepada konsumen," ujar Rahmat.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menuturkan meski impor barang konsumsi diprediksikan naik, pemerintah berkomitmen untuk menekan defisit neraca perdagangan. Bahkan, hingga akhir tahun ini Agus yakin neraca perdagangan akan bergerak positif hingga tahun depan. Peningkatan ini, ujar dia, dibarengi dengan mendongkrak impor untuk mengimbangi nilai impor.
"Impor ini akan kami imbangi dengan ekspor, jadi supaya tidak ada defisit neraca dagang Produk-produk dalam negeri kita akan dikembangkan seperti kemarin kami ada kerja sama dengan mitra ritel," tutur Agus.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Iskandar Simorangkir menuturkan nilai triwulan ketiga justru mengalami kontraksi. Secara kumulatif, impor barang konsumsi hingga triwulan ketiga tahun ini turun -8,8 persen. "Kalau bulanan kan pengaruh musiman maka membandingkannya secara tahunan," ujar Iskandar.

Berita terkait

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

14 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

16 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

1 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

2 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

3 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya