OJK Ingatkan Pinjaman ke Rentenir Pakai Suku Bunga Mencekik

Sabtu, 9 November 2019 12:53 WIB

Tukang sayur keliling di Bandung, Jawa Barat (23/2). Pelaku usaha mikro hingga saat ini masih terjerat rentenir, karena mereka kesulitan mendapat pinjaman dari lembaga keuangan, terutama bank. TEMPO/ Aditya Herlambang

TEMPO.CO, Makassar - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mengingatkan masyarakat agar tak tergiur dengan iming-iming pinjaman ke tengkulak atau rentenir yang bisa cair dengan lebih cepat dan mudah persyaratannya. Sebab, biasanya pinjaman itu menggunakan suku bunga yang sangat tinggi.

Kepala OJK Regional VI Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua), Zulmi, menyatakan, masih banyak temuan para nelayan yang mendapat pinjaman ke tengkulak. Syaratnya, hasil tangkapan nelayan tersebut dijual ke mereka dengan harga separuh dari di pasaran. Zulmi mencontohkan, ikan terbang yang harga pasaran Rp 400 ribu per kilogram harus dijual ke pengepul Rp 200 ribu per kilogram.

Untuk memutus rantai pinjaman ilegal itu, OJK mengembangkan pola kemitraan. "Kita putus mata rantainya,” ucap Zulmi kepada Tempo pada Jumat malam 8 November 2019. OJK bekerja sama dengan pemerintah setempat dan lembaga jasa keuangan untuk mengedukasi masyarakat agar tidak meminjam secara ilegal lagi.

Selanjutnya masyarakat akan dibukakan rekening untuk dipinjamkan modal dengan suku bunga 7 persen per tahun. Dengan begitu maka tingkat kesejahteraan mereka lebih terjamin. “Itu salah satu cara kita memutus mata rantai pinjaman ilegal,” tutur Zulmi. Saat ini sebanyak 800 nelayan di Kabupaten Takalar yang telah mendapatkan fasilitas tersebut.

Tak hanya itu, lanjut Zulmi, para petani dan pedagang di pasar juga mendapatkan fasilitasi agar tak meminjam modal ke rentenir. Misalnya petani singkong hasil taninya itu dijual ke Mayora kemudian dipotong untuk cicilan ke bank karena sekarang mereka sudah mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR).

Kemudian pedang sayur di pasar yang diamati selama ini, mereka pinjam Rp 500 ribu pagi dan sorenya harus kembalikan Rp 600 ribu. “Suku bunganya sehari itu berapa? Jadi untuk berantas rentenir kita lakukan bisnis matching,” ucap Zulmi.

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengakui jika masyarakat cenderung mencari pinjaman modal ke rentenir, dengan bunga selangit. Alasannya karena lebih cepat dan mudah persyaratannya. “Masih banyak masyarakat kita yang cenderung cari pinjaman ilegal,” ucapnya.

Padahal pemerintah telah berkomitmen mendorong program Percepatan Akses Keuangan Daerah (PAKD) di 24 kabupaten/kota. Itu untuk memajukan inklusi keuangan di tingkat kabupaten. “Kita ingin semua bersinergi agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Saat ini industri keuangan non bank (IKNB), total aset dana pensiun tumbuh 7,63 persen menjadi Rp 1,03 triliun. Piutang perusahaan pembiayaan tumbuh 10,70 persen menjadi Rp 13,54 triliun, dan pinjaman yang disalurkan perusahaan pegadaian tumbuh tinggi 17,13 persen menjadi Rp 3,88 triliun.

Berita terkait

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

15 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

2 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

2 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

2 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

2 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

3 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

3 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

3 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

6 hari lalu

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

Usaha kue kering Retas Snacks and Cookies semakin berkembang pesat setelah mendapat bantuan KUR dari BRI.

Baca Selengkapnya