Yusril Tuding Garuda Sengaja Ingin Lumpuhkan Sriwijaya Air

Sabtu, 9 November 2019 12:14 WIB

Pengacara sekaligus pemegang saham Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra selepas rapat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta. Kamis, 7 November 2019. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum dan sekaligus salah seorang pemegang saham maskapai penerbangan Sriwijaya Air, Yusril Ihza Mahendra mengatakan sedang menyiapkan langkah untuk mengakhiri kerja sama manajemen dengan Garuda Indonesia Group.

Langkah tersebut diambil karena adanya instruksi mendadak dari GA Group kepada semua anak perusahaannya (GMF, Gapura Angkasa dan Aerowisata) untuk hanya memberikan pelayanan kepada Sriwijaya dengan cara pembayaran cash di muka pada hari Kamis kemarin.

Dalam instruksi itu, kata Yusril, disebutkan jika tidak bayar cash di muka maka diperintahkan agar tidak memberikan pelayanan service dan maintenance apapun kepada Sriwijaya Air. "Sriwijaya menolak perubahan sistem pembayaran yang tidak fair ini dan menganggap GA sengaja ingin melumpuhkan Sriwijaya," kata Yusril dalam keterangan tertulis, Sabtu, 9 November 2019.

Akibat instruksi mendadak itu, kata dia, terjadi kekacauan pada sebagian besar penerbangan Sriwijaya hari Kamis 7 November 2019. Hal ini terjadi karena terhentinya pelayanan oleh anak-anak perusahaan GA Group.

Yusril mengatakan sejak Kamis lalu Sriwijaya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri atau dengan bekerja sama dengan pihak lain di luar Garuda Grup. "Sriwijaya kembali mengaktifkan sendiri layanan servis pesawat, line maintenance, groundhandling dan catering sendiri tanpa kerja sama dengan GA Group lagi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Pekerjaan itu, kata dia, sebelumnya memang ditangani oleh Sriwijaya sendiri. Namun setelah kerja sama dengan GA Group, semua pelayanan itu diambil alih oleh anak-anak perusahaan Garuda dengan biaya yang jauh lebih mahal. Kendati begitu, hari ini, seluruh rute penerbangan Sriwijaya kembali normal.

Menurut Yusril, seluruh peralatan line manintenance dan spare parts pesawat milik Sriwijaya yang selama ini digudangkan oleh GA Group, kemarin diserahkan kembali oleh GMF setelah didesak berkali-kali bahkan diancam akan dilaporkan ke polisi.

<!--more-->

"Sriwijaya menganggap kerja sama dengan Garuda Group selama ini merugikan kepentingan Sriwijaya karena terlalu banyak konflik kepentingan antara anak-anak perusahaan GA dengan Sriwijaya," kata Yusril.

Performance Sriwijaya, menurut dia, juga tidak bertambah baik di bawah manajemen yang diambil alih oleh GA Group melalui Citilink. Bahkan, kata dia, perusahaan malah dikelola tidak efisien dan terjadi pemborosan yang tidak perlu.

Tadi malam di kantor Garuda, Yusril mengatakan pihaknya semula mau menyelesaikan draf perpanjangan perjanjian kerjasama dengan GA Group. Namun karena deadlock dalam menyusun Board of Directors, maka dalam rapat Jumat pagi para pemegang saham memutuskan untuk mengambil langkah menghentikan kerja sama manajemen dengan Garuda Grup.

Nota pemberitahuan pengakhiran kerja sama itu dikirimkan ke Garuda, Citilink dan GMF hari ini. Sriwijaya Air juga memberitahukan secara resmi Menteri Perhubungan bahwa manajemen Sriwijaya kini diambil alih dan dijalankan sendiri oleh Sriwijaya.

Sebagai langkah awal pengakhiran, para pemegang saham telah memutuskan mengangkat BOD Sriwijaya yang baru yang seluruhnya berasal dari internal Sriwijaya Air. Pihak Sriwijaya kemarin juga telah mengembalikan semua tenaga staf perbantuan dari GA Group untuk tidak bekerja lagi di Sriwijaya.

Yusril mengatakan langkah selanjutnya adalah pihaknya akan mengundang GA Group untuk duduk satu meja membahas pengakhiran kerjasama yang sudah berlangsung selama setahun itu. Dia meminta agar BPKP dan auditor independen melakukan audit terhadap Sriwijaya selama manajemen yang direksinya mayoritas berasal dari GA Group untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sesungguhnya selama dikelola oleh GA Group.

Kepada masyarakat, Yusril memohon maaf atas kurang baiknya pelayanan Sriwijaya Air selama manajemennya ditangani oleh direksi yang mayoritas berasal dari GA Group. "Selanjutnya, Sriwijaya akan kembali bekerja secara profesional melayani pelanggan sebagaimana selama ini dilakukan oleh Sriwijaya," ujar dia.

Selepas rapat Kamis lalu, Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra dan VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan bungkam. Mereka tidak mau menjawab pertanyaan wartawan soal kerja sama dengan Sriwijaya Air tersebut.

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

48 menit lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

1 jam lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

19 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

1 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

1 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

2 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

6 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

6 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

6 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

8 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya