Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Saham 2 Sektor Ini Layak Dikoleksi

Reporter

Larissa Huda

Editor

Rahma Tri

Kamis, 7 November 2019 12:38 WIB

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Data pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan perlambatan, yaitu 5,02 persen dari sebelumnya 5,05 persen. Meski begitu, ekonom dari Bank Permata, Josua Pardede menuturkan, pada triwulan III, setidaknya terdapat dua sektor yang konsisten tumbuh.
"Ada dua sektor yang konsisten bertumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu sektor informasi dan komunikasi, serta transportasi dan pergudangan," tutur Josua kepada Tempo, Kamis, 7 November 2019.
Josua mencatat, kedua sektor tersebut tetap tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan sektor lain. Dua sektor itu juga secara konsisten berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menuturkan, sektor informasi dan komunikasi bertumbuh sebesar 9,1 persen secara tahunan (year on year) dan berkontribusi 0,47 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III.
Sementara itu, ujar Josua, sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh 6,6 persen secara tahunan (year on year) berkontribusi pada 0,27 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Dengan kedua kontribusi dan pertumbuhan tersebut, tentunya kedua sektor tersebut akan mampu cenderung dapat bertahan di tengah perlambatan ekonomi yang Indonesia," ujar dia.
Direktur Riset Centre of Economic Reform (Core) Piter Abdullah Redjalam memperkirakan sektor transportasi dan pergudangan akan ikut terkerek dengan massifnya era digital ini. "Hal ini searah dengan tumbuh pesatnya bisnis digital khususnya e-commerce, jasa transportasi online atau ride hailing, dan agen perjalanan online," ujar Piter.

Direktur Utama Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebetulnya cukup baik di tengah pelemahan ekonomi global. Senada dengan Josua, Hans melihat pengembangan digital yang massif di dalam negeri juga akan turut mendorong kinerja emiten penyedia jasa telekomunikasi.
Ke depan, Hans menilai tren pertumbuhan ekonomi di sektor telekomunikasi masih akan cukup baik didukung oleh konversi pendapatan. Yakni, pendapatan data yang semula masih konvesional sebatas telepon dan pesan teks. “Era digital meningkat, pemakaian data juga akan meningkat,” ujar Hans.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

5 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

7 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

8 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya