Menteri Edhy Lepaskan 50 Ribu Ikan Nilem di Sumatera Selatan

Reporter

Eko Wahyudi

Selasa, 5 November 2019 15:00 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo tiba di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat. Ia secara mendadak dipanggil oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Selasa sore, 29 Oktober 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kunjungan kerjanya di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) Senin, 4 November 2019, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo usai menghadiri rangkaian acara menjelang peringatan Hari Nusantara XIX yang diselenggarakan pemerintah Provinsi Sumsel, dirinya melakukan pelepasan 50 ribu ekor ikan nilem ke Waduk GOR Jakabaring.

"Kita melepas sebanyak 50 ribu benih nilem. Ikan nilem adalah ikan asli di perairan Sumatera Selatan. Diharapkan dengan pelepasliaran ini ikan lokal kita dapat terus terjaga," kata Edhy melalui keterangan tertulis, Selasa 5 November 2019

Edhy menambahkan, dirinya berharap berbagai jenis ikan lokal, baik yang air tawar, air payau, maupun air laut dapat dikembangkan dengan kegiatan budidaya. Hal ini senada dengan program nasional pemerintah untuk meningkatkan perikanan budidaya.

"Budidaya ini menghasilkan devisa dan kita masih banyak ceruk untuk melakukan ini. Masih banyak yang bisa kita buat untuk negara agar menghasilkan lapangan pekerjaan dan yang paling penting tambahan penghasilan bagi masyarakat," ungkapnya

Edhy mengungkapkan, dalam jangka panjang, kegiatan budidaya ikan juga dinilai ampuh untuk mengatasi persoalan stunting atau hambatan pertumbuhan tubuh dengan menyediakan banyak ikan untuk dikonsumsi.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menyebut, restocking ikan ini dilakukan dalam rangka memperkaya kembali plasma nutfah yang ada di perairan umum, terutama ikan-ikan asli daerah. Menurutnya, ikan nilem saat ini keberadaannya di alam sudah mulai terancam.

Selain itu, Slamet menambahkan, pelepasan tersebut dilakukan dalam rangka menjaga lingkungan perairan, karena ikan nilem merupakan pemakan plankton. Sebagaimana diketahui, keberadaan plankton memang mengindikasikan kesuburan perairan. Namun, menurut Slamet, jika plankton terlalu banyak dapat mengganggu keseimbangan ekosistem perairan.

"Ikan ini merupakan plankton feeder sehingga bisa mempertahankan atau bisa menstabilkan air terkait dengan kesuburan perairannya. Jadi diharapkan tidak ada blooming plankton. Kalau ada blooming plankton nanti itu berbahaya pada saat ada upwelling, menyebabkan ikan-ikan mati," tambahnya.

Ikan yang dilepas juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan pemenuhan gizi masyarakat. "Harapannya ikan nilem ini nantinya beranak-pinak di situ, kemudian banyak masyarakat bisa mengambil ikannya untuk sumber protein dan juga kalau dijual jadi sumber pendapatan masyarakat," ucap Slamet.

Dia menjelaskan, pada dasarnya ada dua sasaran peningkatan budidaya ikan. Pertama, penyediaan produk-produk perikanan untuk diekspor. Kedua, menyediakan bahan makanan untuk ketahanan pangan.

Sumatera Selatan adalah daerah dengan konsumsi ikan yang cukup tinggi. Daerah ini sudah terbiasa dengan kegiatan budidaya ikan.

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

1 jam lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

8 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

1 hari lalu

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

5 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

11 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

16 hari lalu

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

22 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

41 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya