Buwas Sebut Sisa Beras Impor Bulong Masih 900 Ribu Ton

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Jumat, 1 November 2019 16:22 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kanan) didampingi Menteri Perdagangan Enggar Lukito (kanan), Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (buwas) (ketiga kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution melakukan peninjauan gudang beras milik Perum Bulog di divre DKI Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 10 Januari 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas mengatakan, dari 1,8 juta ton beras yang diimpor perseroan tahun lalu, saat ini masih tersisa 900 ribu ton. Dengan tambahan sisa beras impor tersebut, maka saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang Bulog sebanyak 2,3 juta ton.

"Kita kan ada kurang dan ada nambah, tapi hari ini jumlahnya sekitar dua juta tiga ratusan sekian ribu lah," kata Budi Waseso di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat, 1 November 2019.

Buwas menambahkan, jumlah stok beras komersial tercatat sebanyak 170 ribu ton beras. Adapun stok CBP sebanyak 2,3 juta ton beras hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Menurut Buwas, Perum Bulog tidak memiliki kewenangan dalam hal ekspor beras, meski kerap dilibatkan dalam penyediaan stok untuk ekspor. "Kalau ekspor bukan tanggung jawab saya, tapi Mendag dan Menperin. Saya enggak boleh ambil langkah itu. Saya hanya membantu kalau ada peluang ekspor ya ekspor, tapi bukan kita yang melaksanakan. Impor pun saya engga bisa langsung kecuali ada penugasan," kata Budi.

Buwas mengaku, data mengenai ketersediaan stok beras untuk keperluan ekspor itu, sepenuhnya merupakan wewenang pihak Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. "Nah, saya sebenarnya tidak boleh mengambil langkah itu. Karena kalau saya kan (urusan ketersediaan stok beras) untuk di dalam negeri saja," kata Buwas.

Buwas mengungkapkan, sempat terbersit keinginan untuk bisa mengirim stok beras Bulog ke luar negeri. Namun, kewenangannya terbatas atas keputusan tersebut.

"Hanya saya kan biasanya ingin membantu. Kalau ada peluang ekspor, ya ekspor. Tapi kan bukan kita yang melaksanakan. Impor pun saya kan tidak bisa langsung, kecuali ada penugasan," ujar Buwas.




Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

4 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

5 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

6 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya