Bea Cukai Pulangkan 374 Kontainer Tercampur Limbah B3

Kamis, 31 Oktober 2019 15:46 WIB

Direktorat Jenderal Bea Cukai, Kementerian Keuangan, memperlihatkan sembilan kontainer limbah plastik berisi kandungan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) asal Australia di Pelabuhan Peti Kemas Koja, Jakarta Utara, Rabu, 18 September 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan telah mengirim kembali 374 kontainer bahan baku kertas dan plastik daur ulang yang bercampur dengan limbah B3 (bahan, berbahaya, dan beracun) ke negara asalnya.

"Hingga 30 Oktober 2019 Bea Cukai mencatat ada 374 limbah yang sudah di-reekspor. Negara asalnya banyak sekali. Dan reekspornya kami kembalikan ke negara yang mengirim," kata Heru Pambudi Dirjen Bea dan Cukai di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis, 31 Oktober 2019.

Heru mengatakan hal ini bisa dilakukan karena Bea dan CUkai juga bersinergi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam menjaring kontainer mana yang terindikasi bercampur dengan limbah B3.

Dia mengatakan masih ada 210 kontainer yang tercampur dengan limbah B3 yang sedang dalam proses pengiriman balik ke berbagai negera seperti Prancis, Belanda, Slovenia, Belgia, Inggris, Selandia Baru, Australia, Spanyol, Kanada, Hong Kong, dan Jepang. Ia menambahkan, memang negara kontainer terkontaminasi tersebut terbanyak berasal dari Amerika Serikat dan Jerman.

Menurutnya dua dalangnya adalah PT MSE dan PT SM. Barang impor yang seharusnya diekspor ke Amerika Serikat malah dialihkan ke India, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, Meksiko, Belanda dan Kanada.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah dan Sampah B3 (PLSB3) Rosa Vivien mengatakan, pemerintah Indonesia secara tegas menolak impor bahan baku kertas dan plastik yang tercampur dengan limbah B3, sehingga para importir yang bertindak nakal maka harus bertanggung jawab untuk memulangkannya kembali.

"Dalam hal ini pemerintah Indonesia itu sudah secara tegas menolak adanya impor bahan baku scrap plastik dan kertas yang disusupi oleh limbah B3, limbah, atau pun sampah, sehingga tindakan yang dilakukan memang saat ini adalah re-ekspor," kata Rosa pada kesempatan yang sama.

Adapun hingga 30 Oktober 2019, Bea Cukai telah menangani secara total 2.194 kontainer bahan baku plastik dan kertas. Dari jumlah tersebut yang bisa diproses lebih lanjut ada 536 kontainer, dan yang telah terbukti tercampur limbah B3 ada 584 kontainer. Lalu yang masih tertahan di pelabuhan ada 1064 kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok tujuan Tangerang belum diajukan pemberitahuan pabeannya.

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

3 jam lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

4 jam lalu

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

Cakra Khan pernah mengalami masalah dengan pihak Bea Cukai. Dia membeli jaket Rp 6 juta, namun dikenakan denda sampai Rp 21 juta.

Baca Selengkapnya

Kasus di Bea Cukai: setelah Denda Sepatu Adidas, kini Tas Hermes Dirobek

7 jam lalu

Kasus di Bea Cukai: setelah Denda Sepatu Adidas, kini Tas Hermes Dirobek

Tak terima harus membayar bea masuk sebesar itu, pasangan WNI secara dramatis memilih merobek tas Hermes itu di depan petugas Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

9 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

22 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

1 hari lalu

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Salah satu syarat calon pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah harus lulus seleksi sebagai calon mahasiswa kampus PKN STAN.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

2 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

3 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya