Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Businessturkeytoday.com/
TEMPO.CO, Jakarta - Investor Cina baru-baru ini diduga mulai jenuh menanamkan modalnya ke Vietnam. Senior Researcher PT Bursa Efek Indonesia atau BEI Poltak Hotradero mengatakan ada tiga faktor yang membuat investor jemu berinvestasi dan merelokasi pabrik-pabriknya ke Vietnam.
"Pertama, harga properti di Vietnam sudah melonjak," kata Poltak saat ditemui seusai diskusi di Balai Kartini, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Oktober 2019.
Poltak mengatakan faktor kedua adalah standar biaya pengupahan di Vietnam naik tajam dalam waktu singkat. Sedangkan faktor ketiga alias terakhir ialah sejumlah infrastruktur, seperti pelabuhan, tak siap menampung masuknya barang-barang skala jumbo.
Menilik indikasi jemunya Cina menanamkan modal di Vietnam, Poltak meminta Indonesia segera bersiap menampungnya. Menurut dia, Cina kemungkinan akan melirik Indonesia karena karakter portofolio investasinya yang menarik.
"Indonesia itu pemain maraton, bukan sprint (lari cepat). Kita bermain untuk jangka menengah dan jangka panjang. Karena itu kita punya peluang," ujarnya.
Menurut Poltak, Cina kemungkinan akan mengalihkan investasinya dari Vietnam ke Indonesia untuk industri-industri yang bersifat slow moving. Industri ini membawahi furnitur, garmen, dan tekstil.
Poltak mengatakan Indonesia lebih unggul dalam pengembangan industri slow moving, khususnya furnitur, ketimbang negara lain di ASEAN karena memiliki kekayaan bahan baku, semisal kayu dan rotan. Bahkan, sumber bahan baku furnitur berada di Tanah Air.
Pasar besar industri slow moving pun Amerika Serikat. Negara Adikuasa ini notabene merupakan negara sasaran ekspor terbesar Indonesia dengan komposisi mencapai 11 persen per tahun.
"Karena itu kita bisa rebut industri slow moving. Masalah akses pasar, itu yang perlu kita kejar," ujarnya. Adapun saat ini, pesaing Indonesia yang memiliki potensi di industri slow moving adalah Filipina dan Thailand.
Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam
18 jam lalu
Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.