KSEI: Investor Pasar Modal Tembus 2,28 Juta

Sabtu, 26 Oktober 2019 06:40 WIB

Uriep Budhi Prasetyo. Dok.TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Mataram - Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI mencatat hingga 23 Oktober 2019, total investor di pasar modal (SID) mencapai angka 2,28 juta. Jumlah ini meningkat hingga 41,15 persen dibandingkan pada akhir 2018 yang mencapai 1,61 juta investor.

"Ini membuktikan bahwa sosialisasi investasi saham oleh otoritas bursa, termasuk sosialisasi investasi lewat instrumen reksa dana berhasil," kata Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo ditemui media di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Jumat 25 Oktober 2019.

Jika dirinci, total jumlah investor di instrumen saham (C-BEST) sampai 23 Oktober 2019 telah mencapai 1,05 juta. Jumlah ini meningkat sebesar 23,89 persen jika dibandingkan sepanjang tahun 2018 yang baru mencapai 852 ribu investor.

Tak hanya di instrumen saham, jumlah investor instrumen reksa dana meningkat signifikan. Menurut catatan KSEI, jumlah investor reksa dana telah menembus angka 1,59 juta. Atau naik 60,20 persen dibandingkan akhir 2018 yang baru mencapai 995 ribu investor.

Sedangkan di instrumen Surat Berharga Negara (SBN) juga ikut meningkat meski secara nilai jumlahnya masih kecil. KSEI mencatat sampai 23 Oktober jumlah investor di SBN telah mencapai angka 302 ribu. Jumlah ini meningkat 54,82 persen dibandingkan sepanjang 2018 yang mencapai 195 ribu investor.

Uriep menjelaskan demografi investor tersebut ternyata didominasi kalangan muda atau berumur kurang dari 30 tahun. Investor yang masuk kriteria ini jumlahnya mencapai 43,28 persen, meskipun aset yang dimiliki masih tergolong paling kecil sebesar Rp 12,15 triliun.

"Walaupun jumlah asetnya itu masih kecil jika dibandingkan total aset investor di atas umur 60, tapi ini masa depan investasi Indonesia," kata Uriep.

Dari sisi usia, investor yang memiliki aset terbanyak berada pada usia di atas 60 dengan total aset senilai Rp 243,49 triliun (5,08 persen dari kelompok usia. Kemudian posisi kedua diikuti oleh kelompok umur 51-60 tahun dengan nilai Rp 101,98 triliun (9,90 persen dari kelompok usia).

Kemudian dari sisi penghasilan, investor paling banyak adalah yang memiliki penghasilan antara Rp 10 juta-Rp100 juta. Kemudian diikuti oleh kelompok investor dengan penghasilan sebesar Rp 100 juta sampai Rp 500 juta. Sedangkan posisi ketiga berasal dari kelompok penghasilan di bawah Rp 10 juta sebesar 12,69 persen.

Selanjutnya dari sisi pekerjaan, investor paling banyak bekerja sebagai pegawai baik swasta maupun PNS dan guru dengan persentase 54,32 persen. Lalu disusul oleh kelompok pekerjaan pelajar dengan persentase 18,56 persen dan lainnya sebesar Rp 12,05 persen.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

8 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

3 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Semakin Berkembang, Bahana TCW Beri Tips Investasi Reksa Dana Syariah

5 hari lalu

Semakin Berkembang, Bahana TCW Beri Tips Investasi Reksa Dana Syariah

Reksa dana syariah menjadi salah satu instrumen tepat bagi masyarakat Indonesia yang ingin imbal hasil, tapi tetap menyesuaikan prinsip syariat Islam.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

5 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

9 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

9 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya