Komposisi Tim Ekonomi Kabinet Baru Jokowi Dinilai Mengkhawatirkan

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Rabu, 23 Oktober 2019 21:32 WIB

Presiden Indonesia Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dan menteri kabinet yang baru, berpose di Istana Negara, Jakarta, 23 Oktober 2019.

TEMPO.CO, Jakarta - Komposisi menteri ekonomi Kabinet Indonesia Maju di bawah Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dinilai mengkhawatirkan. Sebab, beberapa menteri ekonomi yang ditunjuk dinilai tak memiliki rekam jejak yang jelas.

“Persoalan ekonomi sekarang ada di depan mata, sementara persoalan ekonomi diurus oleh tiga menteri dari partai politik yang tidak memiliki rekam jejak maupun konsep yang jelas terkait masalah yang dihadapi," ujar Direktur Data Indonesia Herry Gunawan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019.

Adapun Presiden Jokowi baru saja mengelar acara pelantikan menteri yang mengisi Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019. Beberapa menteri di sektor ekonomi yang dilantik itu, ternyata memiliki latar belakang politikus.

Menteri yang memiliki latar belakang partai di antaranya adalah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (Partai Golkar), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Partai NasDem) dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (Partai Kebangkitan Bangsa).

Herry melanjutkan, komposisi yang tidak tepat tersebut diukur dari masalah perekonomian saat ini serta target perekonomian yang diminta Jokowi ke depan. Dia misalnya menunjuk Indeks yang dikeluarkan oleh Nikkei atas survei lebih daro 400 perusahaan terkait kondisi industri manufaktur.

Advertising
Advertising

Sejak Juli-September 2019, indeks manufaktur berada di bawah angka 50. Indeks di bawah 50 itu menunjukkan bahwa posisi industri manufaktur Indonesia hanya bisa bertahan, tidak bisa ekspansi. Artinya, industri manufaktur Indonesia kini tengah tertekan.

<!--more-->

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan industri pada triwulan II 2019 hanya tumbuh 3,62 persen. Sementara periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh 4,36 persen. Namun, jika dilihat lebih dalam, pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan II mengalami kontraksi, yaitu -1,91 dibanding triwulan sebelumnya.

Karena itu, Herry mempertanyakan posisi Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian yang kini diisi bekas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Sebab, Airlangga yang justru membuat kinerja industri manufaktur menjadi negatif. “Dia yang meninggalkan kinerja negatif pada industri manufaktur.”

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdulah juga menyoroti menteri ekonomi yang memiliki latar belakangnya partai yang kuat. Dia khawatir hal ini bisa meningkatkan ego sektoral pada masing-masing kementerian.

"Sehingga, kementeriam akan jalan sendiri-sendiri. Berbeda misalnya, kalau antara Kementerian Koordinator Perekonomian dengan Kementerian Perindustrian yang satu partai," kata Rusli ketika dihubungi Tempo, Rabu 23 Oktober 2019.

Dengan susunan ini, Rusli khawatir banyak kepentingan politik yang ikut terbawa. Selain soal ego sektoral yang tinggi, Rusli juga mengkhawatirkan persoalan koordinasi antar kementerian yang tak baik.

Rusli mencontohkan hal serupa pernah terjadi pada beberapa tahun ke belakang. Salah satunya terjadi antara Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan Kementerian Pertanian (Kementan) di masa Kabinet Jokowi Jilid I. Kedua kementerian ini nyatanya justru tak sinkron terkait data produksi dan impor beras.

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

40 menit lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

1 jam lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

2 jam lalu

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

PKS beri sinyal bakal bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah dua periode berada di luar pemerintah.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

5 jam lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

6 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

11 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

13 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

13 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya