Sri Mulyani Sebut IHSG Anjlok Bukan Karena Pengumuman Kabinet

Rabu, 23 Oktober 2019 14:07 WIB

Pengunjung memperhatikan layar pergerakan saham saat Public Expose Live 2019 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019. Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) atau yang biasa disebut Self Regulatory Organization (SRO) menggelar Public Expose Live 2019 yang diikuti 42 emiten. TEMPO/Tony Hartawan

Tempo.Co, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bukan efek dari pengumuman kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin periode 2019-2024. Anjloknya IHSG hari ini, kata dia, lebih karena faktor eksternal.

Faktor yang membuat IHSG turun, kata dia, adalah IMF-World Bank Annual Meeting. Ia menjelaskan pertemuan ini memberikan proyeksi yang buruk karena menyebutkan perekonomian dunia melemah.

"Itu mempengaruhi juga secara psikologis dan dari sisi rate dari investasi yang muncul, karena biasanya mereka membutuhkan confidence. Kalau banyak proyeksi yang menggambarkan banyak pelemahan mungkin juga akan mempengaruhi confidence," katanya usai dilantik Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019.

Sementara itu, faktor kedua yang mempengaruhi IHSG adalah kejelasan mengenai Brexit. "Itu yang dragging, yang berlaut-larut itu juga menimbulkan sentiment," ujar Sri Mulyani.

IHSG tercatat anjlok pada perdagangan sesi pertama hari ini sekitar pukul 10.30. Anjloknya IHSG ini bersamaan dengan adanya pelantikan Kabinet Indonesia Maju.

Berdasarkan RTI, IHSG sesi pertama tercatat anjlok sebesar 0,42 atau 26,23 poin ke level 6.199,17. Tercatat sebanyak 196 saham mengalami penurunan, 142 tak berubah dan 139 mengalami kenaikan.

Adapun sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak dalam rentang 6.235 hingga 6.197. Dengan penurunan ini, kapitalisasi pasar sampai saat ini berada pada angka Rp 7.155,08 triliun.

Akibat penurunan ini, dana asing tercatat keluar (net foreign sell) sebanyak Rp 168,89 miliar di seluruh pasar baik reguler maupun tunai dan negosiasi. Adapun asing keluar paling banyak berada di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 100.48 miliar.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

9 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya