Pengunjung memperhatikan layar pergerakan saham saat Public Expose Live 2019 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019. Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) atau yang biasa disebut Self Regulatory Organization (SRO) menggelar Public Expose Live 2019 yang diikuti 42 emiten. TEMPO/Tony Hartawan
Tempo.Co, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bukan efek dari pengumuman kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin periode 2019-2024. Anjloknya IHSG hari ini, kata dia, lebih karena faktor eksternal.
Faktor yang membuat IHSG turun, kata dia, adalah IMF-World Bank Annual Meeting. Ia menjelaskan pertemuan ini memberikan proyeksi yang buruk karena menyebutkan perekonomian dunia melemah.
"Itu mempengaruhi juga secara psikologis dan dari sisi rate dari investasi yang muncul, karena biasanya mereka membutuhkan confidence. Kalau banyak proyeksi yang menggambarkan banyak pelemahan mungkin juga akan mempengaruhi confidence," katanya usai dilantik Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019.
Sementara itu, faktor kedua yang mempengaruhi IHSG adalah kejelasan mengenai Brexit. "Itu yang dragging, yang berlaut-larut itu juga menimbulkan sentiment," ujar Sri Mulyani.
IHSG tercatat anjlok pada perdagangan sesi pertama hari ini sekitar pukul 10.30. Anjloknya IHSG ini bersamaan dengan adanya pelantikan Kabinet Indonesia Maju.
Berdasarkan RTI, IHSG sesi pertama tercatat anjlok sebesar 0,42 atau 26,23 poin ke level 6.199,17. Tercatat sebanyak 196 saham mengalami penurunan, 142 tak berubah dan 139 mengalami kenaikan.
Adapun sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak dalam rentang 6.235 hingga 6.197. Dengan penurunan ini, kapitalisasi pasar sampai saat ini berada pada angka Rp 7.155,08 triliun.
Akibat penurunan ini, dana asing tercatat keluar (net foreign sell) sebanyak Rp 168,89 miliar di seluruh pasar baik reguler maupun tunai dan negosiasi. Adapun asing keluar paling banyak berada di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 100.48 miliar.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
2 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.