TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengamat perminyak Kurtubi mendesak PT Pertamina (Persero) segera mencari mitra untuk mengelola ladang gas Blok Natuna D-Alpha. Menurut dia mitra Pertamina sebaiknya adalah perusahaan yang memiliki kemampuan teknomogi memisahkan gas dan karbodioksisa (CO2). "Cari mitra bisnis yang mampu menginjeksi CO2 untuk menaikkan produksi lapangan minyak tua," ujarnya, Kamis (19/6). Kurtubi mengatakan, Pertamina harus segera memilih calon-calon mitra bisnisnya untuk mengelola ladang gas Natuna. Calon mitra tersebut harus memiliki kemampuan teknologi dan keuangan. "Harus segera agar bisa memberikan manfaatkan kepada negara," katanya. Dia menambahkan, salah calon terkuat adalah ExxonMobil yang memiliki criteria. "Asalkan kendali tetap ditangan Pertamina."Sebelumnya Direktur Hulu Pertamina Karen Agustiawan menyatakan, pihaknya sedang dalam proses pemilihan mitra untuk mengelola Natuna. "Sedang dalam proses," katanya. ALI NY
Berita terkait
SKK Migas: Tiga Proyek Hulu Migasi di Blok Natuna Beroperasi
2 Desember 2019
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengapresiasi tambahan produksi gas dari proyek BIGP.
Baca SelengkapnyaDi Natuna, Kilang Minyak Mini Berkapasitas 20 Ribu Barel Siap Dibangun
8 Agustus 2016
Untuk mengembangkan migas di Blok East Natuna, pemerintah akan membangun kilang minyak mini yang berkapasitas sekitar 20 ribu barel per hari.
Baca SelengkapnyaMenteri Susi Rancang Perayaan Agustusan di Natuna
18 Juli 2016
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan mengunjungi Natuna pada Jumat besok.
Baca SelengkapnyaRyamizard Pastikan Pembangunan Pangkalan Militer Natuna
1 Juli 2016
Salah satu alasan pendirian pangkalan militer adalah menguatkan pengindraan TNI dalam pengawasan dan antisipasi konflik Laut Cina Selatan.
Baca SelengkapnyaInsiden Natuna, Pemerintah Perlu Benahi Organisasi Maritim
28 Maret 2016
Kapal yang menangkap KM Kway Fey 10078 tidak dikenal International Maritime Organization.
Baca SelengkapnyaKonflik Natuna, DPR Kritik Kunjungan Wapres Kalla ke Cina
23 Maret 2016
DPR menilai konflik Natuna mencederai kedaulatan wilayah Indonesia. Wakil Presiden seharusnya menunggu ada permintaan maaf Cina.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Medco Serahkan Saham Blok Nunukan ke Pertamina
29 Juli 2015
Medco awalnya memiliki saham 40 persen di Blok Natuna.
Baca SelengkapnyaBlok East Natuna Segera Dapat Tax Holiday
14 Agustus 2013
Pemberian tax holiday baru direalisasikan setelah perusahaan untung.
Baca SelengkapnyaNatuna Produksi Gas 1.000 MMSCFD Mulai 2023
10 Juni 2013
Blok East Natuna secara total memiliki cadangan gas sebanyak 212 triliun kaki kubik.
Baca SelengkapnyaProduksi Gas Blok Natuna Mayoritas untuk Indonesia
18 Mei 2013
Belum bisa dipastikan kapan proses eksploitasi dan eksplorasi bisa dimulai
Baca Selengkapnya
