Per September, Pemerintah Sudah Teken Perjanjian Utang Rp54 T

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 14 Oktober 2019 14:28 WIB

Foto ilustrasi pinjaman uang.

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun ini, sampai dengan September, pemerintah Indonesia telah menyepakati 15 perjanjian utang asing maupun domestik. Dengan demikian, nilai perjanjian utang yang telah diteken pemerintah pada Januari hingga September 2019 mencapai mencapai Rp54,28 triliun.

Seperti dilansir Bisnis, Senin 14 Oktober 2019, perincian utang pemerintah tersebut terdiri dari US$3,27 miliar atau Rp46,14 triliun utang luar negeri. Selain itu juga Rp8,14 triliun untuk pinjaman dalam negeri.

Perjanjian utang yang ditandatangi oleh pemerintah antara lain 11 perjanjian realisasi pinjaman dalam negeri, dua perjanjian pinjaman multilateral, dan dua perjanjian pinjaman kreditor swasta asing/lembaga penjamin kredit ekspor (KSA/LPKE).

Perjanjian realisasi pinjaman dalam negeri yang ditandatangani berupa empat perjanjian dengan Bank Mandiri untuk pengadaan alutsista untuk Kementerian Pertahanan sebesar Rp653,99 miliar. Serta tujuh perjanjian dengan Bank mandiri untuk pengadaan almatsus untuk Polri sebesar Rp224,71 miliar.

Kesebelas perjanjian tersebut sama-sama disepakati pada 17 September 2019. Selanjutnya, pinjaman multilateral yang ditandatangani berupa perjanjian dengan Asian Development Bank (ADB) untuk kegiatan Emergency Assistance for Rehabilitation Loan I Public Work senilai US$188 juta.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Pemerintah bersama ADB juga menyepakati perjanjian pinjaman sebesar US$109,75 juta untuk kegiatan Emergency Assistance for Rehabilitation and Reconstruction Loan II Transportation Infrastructure.

Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah dan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan. Kedua perjanjian utang tersebut disepakati pada 30 September 2019.

Perjanjian utang antara pemerintah dengan KSA/LPKE yang disepakati antara lain dengan Bank Mandiri cabang Cayman Island sebesar US$1,02 miliar untuk pengadaan alutsista di Kementerian Pertahanan. Juga perjanjian utang antara pemerintah dengan Bank Mandiri cabang Hong Kong untuk pengadaan alat bagi Polri sebesar US$13,57 juta. Kedua perjanjian pinjaman tersebut masing-masing ditandatangani pada 18 September dan 26 September 2019.

BISNIS

Berita terkait

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

3 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

6 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

7 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

8 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

8 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

9 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

10 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

10 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

11 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

12 hari lalu

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

Kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis menyebutkan rekening yang diblokir oleh Kejagung biasa digunakan oleh kliennya untuk pinjaman bank.

Baca Selengkapnya