Rupiah Diprediksi Masih Melemah Pagi Ini, Ini Penjelasan Analis

Reporter

Antara

Kamis, 10 Oktober 2019 07:10 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah diprediksi masih berada dalam zona pelemahan di sesi dagang Kamis, 10 Oktober 2019. Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan rupiah kemungkinan bergerak melemah terbatas pada perdagangan Rabu, 9 Oktober 2019, karena tarik-menarik data eksternal dan internal di kisaran Rp 14.117 per dolar AS hingga Rp 14.182 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan harapan damai dagang antara As dan Cina kembali menjadi topik utama sentimen perdagangan hari ini. Laporan terbaru menunjukkan bahwa China menjadi lebih ragu untuk menyepakati kesepakatan perdagangan yang luas dengan AS.

“Ketegangan perdagangan antara kedua belah pihak meningkat hanya beberapa hari sebelum pembicaraan dimulai ketika delapan perusahaan teknologi Cina dilaporkan dimasukkan dalam daftar hitam AS dengan tuduhan terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim di provinsi Xinjiang,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa, 8 Oktober 2019.

Laporan sebelumnya mengatakan bahwa Pemerintah AS sedang mempertimbangkan cara untuk membatasi aliran portofolio investor Amerika ke China, termasuk perusahaan Cina yang berpotensi delisting dari bursa saham AS

Selain itu, pelaku pasar juga menanti rilis notulen rapat The Fed untuk periode September pada Rabu, 9 Oktober 2019 untuk mencari petunjuk lebih jelas terkait prospek kebijakan moneter Bank Sentral AS tersebut.

Advertising
Advertising

Sementara itu, masalah Presiden AS Donald Trump di Washington yang telah diperintahkan oleh pengadilan New York untuk menyerahkan pengembalian pajak pribadi dan perusahaan selama delapan tahun di tengah isu impeachment menjadi sentimen penggerak rupiah.

Dari sisi sentimen internal, Bank Indonesia kembali melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi melalui perdagangan DNDF untuk menahan pelemahan rupiah di tengah turunnya cadangan devisa Indonesia per September menjadi US$ 124,32 miliar.

Ibrahim mengatakan bahwa penurunan cadev tersebut cukup dalam, yaitu sebesar US$ 2,12 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan menjadi penurunan pertama dalam 3 bulan terakhir sehingga menjadi sentimen negatif bagi pergerakan rupiah.

Dalam perdagangan kemarin, Rabu (09/10), Rupiah berhasil berbalik menguat, walapun terbatas, pada perdagangan Selasa (8/10/2019) di tengah ketidakpastian menjelang perundingan perdagangan antara AS dan China, serta cadangan devisa September yang menurun.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.162 per dolar AS, hanya bergerak menguat 0,007% atau 1 poin terhadap greenback. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang mayor bergerak melemah 0,08% menjadi 98,883.

Berita terkait

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

23 jam lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

1 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

1 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

1 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya