Resesi Global Dorong Investor Larikan Aset ke Safe Haven

Sabtu, 5 Oktober 2019 15:10 WIB

Ilustrasi mata uang dollar Amerika Serikat. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, mengatakan pemerintah harus mewaspadai merambatnya dampak resesi ke pasar keuangan. “Permintaan terhadap komoditas akan turun, sehingga perusahaan Indonesia yang mayoritas bergerak di sektor ini akan tertekan,” kata dia.

Hans mengingatkan bahwa resesi global memancing investor melarikan asetnya ke safe haven seperti dolar Amerika Serikat. “Dampaknya, kurs rupiah dan pasar saham kian lemah,” ucap Hans. Dia memperkirakan Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada pekan depan berada di level support 5.957-6.030 dan resistance 6.100-6.200.

Hal ini terkait gelombang resesi di sejumlah negara menjadi sentimen negatif pasar keuangan nasional. IHSG Bursa Efek Indonesia mengalami pelemahan 3,85 persen selama lima hari berturut-turut pekan ini. Barulah pada Jumat, 4 Oktober 2019, IHSG sedikit menguat, yaitu 22 basis point atau 0,38 persen ke level 6.061. Pada perdagangan akhir pekan, investor asing mencatatkan pembelian atau net buy Rp 420,5 miliar.

Peneliti dari Center for Indonesian Policy Studies, Pingkan Audrine, menuturkan bahwa pemerintah perlu terus mewaspadai sejumlah faktor yang berpotensi meningkatkan peluang Indonesia masuk ke pusaran resesi global. Faktor pertama adalah faktor internal yang mencakup stabilitas sosial dan politik yang kemudian berdampak pada pertumbuhan investasi. “Adanya gelombang demonstrasi yang berujung ricuh mendorong sentimen negatif dalam pasar sehingga membuat investor mengambil langkah wait and see,” katanya.

Faktor kedua adalah sentimen global seperti perekonomian negara mitra dagang maupun penanam modal asing. “Pemerintah harus waspada karena resesi ekonomi dapat menyebar dengan cepat,” ujar Pingkan.

Advertising
Advertising

Terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah tetap berfokus pada instrumen fiskal yang ekspansif. “Selain mendorong belanja anggaran, pemerintah berfokus untuk terus memperbaiki iklim investasi,” kata dia.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

16 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

19 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya