Cukai Rokok akan Naik Tahun Depan, Saham Emiten Rokok Terpukul

Sabtu, 5 Oktober 2019 12:04 WIB

Iklan rokok yang ada di stasiun Tugu dipasangi kain batik. Tempo/muh. syaifullah.

Pendapatan HMSP dan GGRM diproyeksi dapat tumbuh lebih tinggi pada tahun ini. Namun, kenaikan cukai menjadi tantangan bagi kinerja dua emiten rokok ini di tahun depan.

Meski demikian, analis melihat saham emiten rokok, terutama HMSP dan GGRM, masih menarik untuk dikoleksi. Apalagi, harga saham saat ini telah terdiskon setelah sempat turun hingga dua digit pada awal perdagangan setelah pengumuman kenaikan cukai.

"[Kenaikan cukai] tidak akan long term. Jika melihat historical kenaikan cukai tertinggi pada 2016, setelah itu turun lagi. Di tahun ini tarif cukai juga tidak naik," imbuhnya.

Analis menjadikan saham GGRM sebagai top picks. NK Korindo Sekuritas memberikan rekomendasi beli terhadap saham GGRM dengan target harga Rp75.075 hingga akhir tahun, berdasarkan proyeksi PE sebesar 22,1 kali.

Head of Research FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan kenaikan cukai masih menjadi tekanan yang membayangi saham GGRM dan HMSP. Hal ini tercermin dari tren pergerakan harga saham emiten rokok big caps itu, yang cenderung menurun sejak Maret.

"Saat ini investor panik, sehingga cenderung melepas saham GGRM dan HMSP. Faktornya kenaikan cukai yang ber-impact besar terhadap kinerjanya di tahun depan," katanya.

Wisnu mengatakan secara valuasi saham GGRM dan HMSP sudah murah. Ini terlihat dari PER HMSP di level 31 kali pada Januari tahun ini, sedangkan saat ini di level 18,53%. Begitu pula, PER GGRM di level 20an kali pada Januari, sedangkan saat ini di level 11,12 kali.

Dengan demikian, menurutnya, kedua saham itu masih menarik untuk dikoleksi. Apalagi, kedua perusahaan itu rutin membagi dividen.

Namun, analis masih wait and see sambil menunggu kinerja kuartal I/2020 untuk mengetahui korelasi kenaikan harga dengan volume penjualan rokok. "Jika kinerja kuartal III/2019 membaik, maka bisa menjadi sentimen positif untuk kedua emiten ini. Secara fundamental sebenarnya menarik, tapi saat ini posisinya masih banyak tekanan jual," katanya.

Berita terkait

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

22 jam lalu

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

22 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

4 hari lalu

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan

Baca Selengkapnya

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

7 hari lalu

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) akan membagikan dividen Rp 3,08 triliun.

Baca Selengkapnya

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

8 hari lalu

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR melaporkan kondisi kinerja perseroan selama tahun 2023 dengan laba bersih mencapai Rp 6,8 triliun.

Baca Selengkapnya

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

8 hari lalu

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

PT TIMAH Tbk melakukan perombakan direksi melalui RUPST. Berharap bisa memperbaiki bisnis perusahaan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

8 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

9 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

9 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya