Rachmat Gobel Ingin RI jadi Negara Industri di 5 Tahun Mendatang

Rabu, 2 Oktober 2019 08:58 WIB

Ketua DPR Puan Maharani (tengah), Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin (kedua kiri), Sufmi Dasco Ahmad (kedua kanan), Rachmat Gobel (kiri), dan Muhaimin Iskandar (kanan) berfoto bersama dalam Rapat Paripurna ke-2 Masa Persidangan I Tahun 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha yang juga mantan menteri perdagangan Rachmat Gobel angkat bicara soal visinya ketika ditunjuk menjadi salah satu pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024. Ia menyatakan ingin mewujudkan Indonesia menjadi negara industri dalam lima tahun mendatang.

Rachmat menyebutkan, selama ini masih ada sejumlah kementerian dalam fungsi operasionalnya saling tumpang tindih. "Masih ada kementerian yang suka overlap, tidak saling mendukung. Nah, ini tantangan bagi kita agar dalam lima tahun mendatang, Indonesia menjadi negara industri,” katanya ketika ditemui usai dikukuhkan sebagai Wakil Ketua DPR RI di Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019.

Selain itu, menurut Rachmat, yang perlu dilakukan untuk mewujudkan Indonesia jadi negara industri adalah membangun nilai tambah terhadap produk-produk yang dihasilkan di dalam negeri. “Dari pengalaman saya, bahwa kalau kita ingin sukses, apalagi kita memasuki era globalisasi, adalah bagaimana kita membangun nilai tambah,” katanya.

Tapi sebelum membangun nilai tambah, legislator dari Fraksi NasDem tersebut menyampaikan pentingnya membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas di dalam negeri. oleh karena itu ia menegaskan pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air, sehingga kemampuan SDM tidak hanya dilihat dari ijazah.

“Kita mesti mendorong pendidikan yang tidak hanya memberikan ijazah, tapi juga memberikan ketangkasan dan keahlian kepada mereka yang bisa langsung diimplementasikan,” ujarnya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Ke depan, Rachmat Gobel menyampaikan akan mewujudkannya melalui program-program yang diperjuangkan selama menjabat sebagai anggota DPR RI. “Nanti kita bahas dalam program-program untuk mensinkronisasi tujuan tersebut,” katanya.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan partainya telah menunjuk kader yang akan menempati posisi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2019-2024. "Bapak Rachmat Gobel ya, yang akan jadi wakil ketua DPR dari fraksi NasDem," kata Plate di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 30 September 2019.

Selain Rachmat Gobel NasDem juga telah menunjuk Lestari Mukdijat sebagai pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI. NasDem, kata Plate, memilih tokoh-tokoh yang dibutuhkan parlemen untuk membantu mengembalikan citra politik.

Proses rebranding ini menurutnya memerlukan tokoh yang tak hanya memiliki kompetensi, tapi juga punya integritas baik. Selain itu tokoh tersebut harus memiliki jaringan yang luas. "Kami melihat jaringan Pak Rachmat Gobel cocok untuk itu," kata dia.

ANTARA

Berita terkait

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

4 jam lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

Mantan capres nomor urut 01 Anies Baswedan menanggapi absennya Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dalam acara pembubaran Timnas Amin.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

6 jam lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

7 jam lalu

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

NasDem dan PKB angkat bicara soal jatah kursi menteri jika kelak jadi bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

9 jam lalu

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

Partai Gerindra menuding KPU menggelembungkan suara Partai NasDem di 53 kecamatan di Majalengka dan Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

9 jam lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

9 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

10 jam lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

23 jam lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

1 hari lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya