Setelah Rujuk dengan Garuda, Ini Rencana Bisnis Sriwijaya Air

Rabu, 2 Oktober 2019 07:30 WIB

Dari kiri, Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility Tazar Marta Kurnianawan, Direktur Utama PT Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo, dan Pelaksana tugas Direktur Utama PT Sriwijaya Air Jefferson I. Jauwena menyepakati kelanjutan kerja sama manajemen atau KSM antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air setelah kedua entitas itu mengalami perselisihan. Kesepakatan ulang ini dilakukan di kantor pusat Garuda Indonesia, Cengkareng, pada Selasa, 1 Oktober 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Sriwijaya Air dan Nam Air membutuhkan masa transisi untuk mengembalikan kualitas kinerja yang sempat terganggu akibat pecah kongsi dengan grup Garuda Indonesia. Direktur Quality, Safety, and Security Sriwijaya, Toto Soebandoro, mengatakan unitnya harus memeriksa seluruh pesawat, baik yang aktif maupun yang tengah dikandangkan.

"Harus disesuaikan lagi berapa pesawat airworthy atau laik terbang. Mungkin tidak bisa langsung banyak," katanya kepada Tempo, Selasa 1 Oktober 2019.

Sriwijaya Air mengelola 30 armada aktif yang didominasi pesawat Boeing 737 Next Generation. Sejak tak mendapat suplai perawatan dan suku cadang dari PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF), pada 24 September lalu, jumlah pesawat yang diterbangkan maskapai terus berkurang. Hingga kemarin siang, kata Toto, hanya 11 unit yang dipakai.

Kondisi itu mulai bisa diperbaiki karena kedua grup maskapai sudah rujuk dan melanjutkan kerja sama pengelolaan. Disepakati kemarin, grup Garuda, melalui PT GMF dan PT Gapura Angkasa, kembali mendukung perawatan dan jasa penunjang (ground handling) seluruh armada Sriwijaya, termasuk untuk 16 pesawat Nam Air.

Advertising
Advertising

Toto menuturkan layanan rute pun harus disembuhkan bertahap. "Pesawat dirawat dulu, lalu ditentukan bisa terbang ke mana, kemudian baru divisi komersial bisa membuka reservasi dan menjual tiket lagi."

Senior Manager Corporate Governance Sriwijaya Air, Pritanto Ade Saputro, mengatakan entitasnya harus memperbaiki frekuensi Sriwijaya yang merosot, dari 160 flight per hari menjadi 70 flight per hari. "Repair pasti butuh waktu," ucapnya.

Dia belum bisa memastikan rute mana yang sempat ditutup karena sistem rotasi pesawat Sriwijaya sangat dinamis. Merujuk data perusahaan hingga April 2019, Sriwijaya mengelola 63 rute domestik dan dua trayek internasional, sementara Nam Air terbang di 43 rute domestik.

<!--more-->

"Saat pengurangan operasi ya kami tetap berupaya melayani rute padat," tutur Pritanto.

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan, Avirianto, mengatakan unitnya akan menilai setiap pesawat yang akan diterbangkan kembali. "Masa transisi masing-masing pesawat Sriwijaya tak sama. Nanti tergantung check list kekurangannya saja, tinggal diperbaiki hingga laik operasi lagi."

Presiden Direktur Aviatory Indonesia, Ziva Narendra Arivin, mengatakan Sriwijaya punya porsi pasar yang cukup besar untuk dilayani. Dari catatan Kementerian Perhubungan, Sriwijaya dan Nam memegang 13 persen pangsa penumpang domestik sepanjang tahun lalu.

Adapun anggota Ombudsman Republik Indonesia, Alvin Lie, meyakini kedua grup maskapai memperbaiki hubungan karena saling membutuhkan. "Garuda dapat meningkatkan kapasitas yang mempengaruhi daya tawar. Sriwijaya dapat kredibilitas dan kepercayaan," ujarnya, kemarin.

FRANSISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS PAE DALE

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

1 hari lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

2 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

2 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

3 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

7 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

7 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

9 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya