Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

Rabu, 2 Oktober 2019 06:30 WIB

Suasana toko ritel Giant Ekspres saat menggelar diskon penutupan gerai di Mampang, Jakarta Selatan, Ahad, 23 Juni 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha ritel berupaya untuk mendongkrak kinerja di sisa tahun ini. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menargetkan pertumbuhan industri ini dapat lebih baik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 10 persen. “Peritel sedang berupaya rebound, kami mempunyai kesempatan untuk meningkatkan omzet untuk dapat menembus pertumbuhan double digit di akhir tahun,” ujar Ketua Koordinator Komunikasi APRINDO, Fernando Repi kepada Tempo, Selasa 1 Oktober 2019.

Fernando menuturkan optimisme itu dilatarbelakangi oleh permintaan domestik yang tetap kuat meski perekonomian global tengah melambat. “Kami berharap akan akan banyak event-event akhir tahun yang bisa menghasilkan pendapatan,” ujarnya. Sejumlah strategi pun dijalankan, mulai dari memberikan ragam promosi bekerja sama dengan supplier hingga diversifikasi produk yang dijual.

Fernando mengatakan terbaru peritel nasional maupun lokal berkomitmen untuk melakukan transformasi dan adaptasi teknologi digital untuk meningkatkan daya tarik konsumen. “Kami akan mulai meningkatkan customer experience ketika berbelanja di toko dengan teknologi, hingga pengelolaan big data, dan menciptakan program-program kreatif untuk konsumen” katanya.

Strategi ini telah lumrah dilakukan oleh peritel di luar negeri, dan terbukti ampuh meningkatkan omzet penjualan. “Jadi bisa dilihat di akhir tahun ini dan tahun depan pasti akan banyak sekali pengembangan teknologi dan aplikasi yang dilakukan peritel offline, mereka akan mulai melek dengan itu,” ucap dia.

Menurut Fernando, adaptasi teknologi sudah menjadi keharusan bagi peritel konvensional, mengingat perkembangan pola kebiayaan dan gaya hidup masyarakat, serta kehadiran peritel online di platform e-commerce yang kian marak. “Kami menghadapi perubahan stiuasi, tidak bisa diam saja, tinggal bagaimana masing-masing peritel melihat mana teknologi yang tepat dan sesuai untuk mereka adaptasi.”

Advertising
Advertising

<!--more-->

Kinerja sektor ritel memang tercatat melemah dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah gerai ritel domestik harus ditutup hingga pengurangan jumlah pekerja sebagai langkah efisiensi harus ditempuh. PT Hero Supermarket Tbk misalnya sejak pertengahan tahun lalu sudah menutup lebih dari 30 gerai Giant yang dinaunginya. Hal serupa juga dialami oleh PT Matahari Putra Prima Tbk yang menutup enam gerai Hypermart tahun lalu.

Fernando berujar di tengah kondisi yang menantang, peritel berupaya bertahan untuk tetap mencatatkan kinerja positif. Dukungan dari pemerintah juga dibutuhkan untuk mempercepat proses pemulihan kinerja industri. “Banyak hal yang sudah kami sampaikan, utamanya kami meminta pemerintah harus mampu membuat persaingan antara ritel online dan offline agar semakin adil,” kata dia.

Selama ini, peritel konvensional masih terus menunggu komitmen pemerintah untuk memberikan regulasi yang sama untuk ritel online atau e-commerce, misalnya dari sisi ketentuan perpajakan. “Kami berharap segera direalisasikan kebijakan tersebut dengan dasar undang-undang transaksi elektronik.”

Dia menambahkan industri juga berharap adanya insentif khusus untuk sektor ritel layaknya industri manufaktur, mulai insentif perpajakan ataupun stimulus pendukung lainnya. “Terlebih kami ini juga industri padat karya dengan lebih dari 20 juta pekerja di sektor ritel, dan memiliki peran utama untuk mendorong konsumsi masyarakat yang menopang pertumbuhan ekonomi,” ujar Fernando. Selain itu, stabilitas politik dan keamanan juga diharapkan terus terjaga.

Adapun upaya peritel untuk mendiversifikasi fokusnya pada segmen bisnis non makanan mulai menunjukkan kinerja positif. Direktur PT Hero Supermarket Tbk Wahyu Trikusumo berujar kontribusi gerai kesehatan dan kecantikan, Guardian dan gerai furnitur serta perabotan rumah tangga IKEA terus meningkat.

<!--more-->

“Pertumbuhannya mencapai dua digit,” katanya. Adapun Guardian dan IKEA mencatatkan kenaikan pertumbuhan pendapatan sebesar 21 persen menjadi Rp 715 miliar pada kuartal 1 2019.

Sementara itu, sektor perbankan memandang sektor ritel cenderung masih memiliki prospek positif dan menarik untuk dibiayai. “Ritel masih menarik baik ritel supermarket besar maupun minimarket yang medium, sepanjang mereka merupakan pemain lama dan portfolionya baik,” ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menuturkan dari sisi daya beli masyarkat juga perlu menjadi fokus utama untuk menopang pemulihan kinerja industri ritel. “Salah satu penyebab tren ritel masih lesu adalah karena adanya perilaku menahan belanja kelas menengah dan atas,” ujarnya.

Sedangkan, masyarakat kelas bawah masih bergantung pada bantuan sosial pemerintah. “Pendapatan yang rendah di sektor komoditas karena anjloknya harga-harga komoditas juga berpengaruh ke daya beli khususnya di luar Jawa,” ucap Bhima. Dia menambahkan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat, transmisi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 75 basis poin dalam tiga bulan terakhir juga harus didorong lebih cepat agar segera tercermin pada suku bunga kredit konsumsi perbankan.



Berita terkait

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

5 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

11 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

18 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Favorit Tujuan Jastip

38 hari lalu

5 Negara Favorit Tujuan Jastip

Negara mana saja yang selama ini menjadi tujuan utama untuk jastip?

Baca Selengkapnya

Ini Kata Indomaret Soal Beras Langka di Retail Modern

18 Februari 2024

Ini Kata Indomaret Soal Beras Langka di Retail Modern

Ketua Aprindo, Roy N. Mandey, membenarkan para peretail mulai kesulitan mendapatkan pasokan beras tipe premium lokal kemasan 5 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kelangkaan Beras Disebabkan Distribusi Terganggu

14 Februari 2024

Jokowi Sebut Kelangkaan Beras Disebabkan Distribusi Terganggu

Presiden Jokowi Sudah memerintahkan Badan Pangan (Bapanas) Nasional untuk mendistribusikan stok beras Bulog ke pasaran.

Baca Selengkapnya

Beras Langka di Ritel Modern, Berapa Sisa Cadangan Beras Pemerintah?

13 Februari 2024

Beras Langka di Ritel Modern, Berapa Sisa Cadangan Beras Pemerintah?

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menepis kabar bahwa beras bansos membuat beras SPHP menjadi langka di pasaran.

Baca Selengkapnya

Beras Langka, Premium hingga Masalah Isi Ulang Stok

13 Februari 2024

Beras Langka, Premium hingga Masalah Isi Ulang Stok

Beras premium berbagai merek langka di sejumlah minimarket di wilayah DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Diminta Turunkan Margin Penjualan Beras, Aprindo: Bayar Dulu Dong Rafaksi

12 Februari 2024

Diminta Turunkan Margin Penjualan Beras, Aprindo: Bayar Dulu Dong Rafaksi

Pengusaha ritel menolak permintaan Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, untuk menurunkan margin atau selisih keuntungan dari penjualan beras.

Baca Selengkapnya

Bos Bapanas Bantah Pembatasan Pembelian Beras Premium karena Kelangkaan

12 Februari 2024

Bos Bapanas Bantah Pembatasan Pembelian Beras Premium karena Kelangkaan

Arief menyebut pembatasan pembelian beras premium maksimal 10 kilogram sudah disesuaikan dengan kebutuhan konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya