ESDM: Kebutuhan Listrik Nasional Naik 6,9 Persen Tiap Tahun

Selasa, 1 Oktober 2019 15:30 WIB

19_ekbis_tariflistrik

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis Keputusan Menteri ESDM Nomor 143K/20/MEM/2019 tentang Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2038. Dalam keputusan itu, ESDM memproyeksikan rata-rata pertumbuhan kebutuhan energi listrik nasional sekitar 6,9 persen per tahun.

Proyeksi tersebut tercapai apabila rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 6 persen, rata-rata inflasi sekitar 3,5 persen, rata-rata pertumbuhan penduduk sekitar 0,8 persen, target rasio elektrifikasi sekitar 99,9 persen pada 2019 dan 100 persen pada 2020. Selain itu juga mengakomodasi semua potensi demand untuk kawasan ekonomi khusus (KEK), kawasan industri, smelter, dan kendaraan listrik.

"Bahwa Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional sebagaimana ditetapkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2682 K/21/MEM/2008 tanggal 13 November 2008 tanggal 13 November 2008 tidak sesuai lagi dengan perkembangan usaha ketenagalistrikan sehingga perlu diganti," tulis Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam Kepmen tersebut seperti dilansir Bisnis.com, Selasa 1 Oktober 2019.

Selain memproyeksikan pertumbuhan kebutuhan listrik nasional, RKUN tersebut juga memperkirakan komposisi kebutuhan tenaga listrik Nasional tahun 2019-2035 akan didominasi oleh sektor industri, disusul kemudian sektor rumah tangga, bisnis, publik, dan transportasi.

Advertising
Advertising

Bahkan, mulai 2036 kebutuhan tenaga listrik sektor transportasi diperkirakan akan lebih besar daripada sektor publik. Prediksi yang tertuang dalam RKUN tersebut berbanding terbalik dengan realisasi penjualan saat ini.

Berdasarkan data yang diterima Bisnis, pertumbuhan konsumsi energi sektor rumah tangga masih menjadi yang tertinggi dibanding sektor lainnya selama semester I/2019, yakni sebesar 5,85 persen. Pertumbuhan penjualan kedua, yakni pada sektor bisnis sebesar 5,75 persen. Sementara itu, pertumbuhan industri menjadi yang paling rendah, yakni 1,28 persen.

Selain itu, pertumbuhan kebutuhan listrik nasional juga tidak sesuai dengan target. Mulanya, pada 2018 penjualan listrik ditargetkan tumbuh 6,5%, tetapi realisasinya hanya tumbuh 5,14 persen dibanding tahun lalu.

Selain soal pertumbuhan kebutuhan listrik dan konsumsi, RKUN terbaru juga memproyeksikan rata-rata kebutuhan tambahan kapasitas pembangkit listrik sekitar 8,5 gigawatt (GW) per tahun.

Total kebutuhan tambahan kapasitas pembangkit diperkirakan mencapai 170 GW yang terdiri dari PLTU/MT 51 GW, PLTP 9 GW, PLTA/M & PS 34 GW, PLTG/GU/MG 65 GW, Battery 0,3 GW, PLTD 0,1 GW, dan PLT EBT lainnya 10 GW yang terdiri dari variable renewable energy (VRE) sekitar 6 GW dan PLT bio sekitar 4 GW.

Berita terkait

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

21 jam lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

2 hari lalu

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

Usai Harvey Moeis, Kejagung kembali menetapkan lima tersangka kasus tindak pidana korupsi PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

4 hari lalu

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.

Baca Selengkapnya

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

5 hari lalu

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

7 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional tidak terdampak konflik Iran dan Israel

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

12 hari lalu

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan pemerintah masih menahan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM di tengah eskalasi konflik di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel

12 hari lalu

Kementerian ESDM Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) aman di tengah konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

13 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya