ADB: Jika Urbanisasi Dikelola Baik, Pertumbuhan Bisa Terpacu

Selasa, 1 Oktober 2019 12:20 WIB

Petugas pelabuhan memeriksa identitas penumpang setibanya di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Rabu, 20 Juni 2018. Operasi penertiban yang digelar kepolisian, Satpol PP, serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar itu untuk mencegah urbanisasi yang tidak terkontrol. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Knowledge Management and Sustainable Management Bank Pembangunan Asia (ADB) Bambang Susantono menyatakan secara umum, urbanisasi turut meningkatkan perekonomian negara kendati di sisi lain muncul persoalan sosial maupun pemenuhan infrastruktur dasar yang belum merata. Namun bila dikelola dengan baik, urbanisasi bisa menjadi sumber pertumbuhan alih-alih menjadi beban.

Berdasarkan riset ADB, kata Bambang, kota-kota besar di Asia kini lebih inovatif berkat perpindahan penduduk ke perkotaan. Pendapatan yang lebih baik juga membuat penduduk tergerak untuk hijrah ke perkotaan sehingga perekonomian kota lebih menggeliat.

Laju urbanisasi di Indonesia bahkan membuat kota bermekaran menembus batas wilayah administratif. Hal ini tidak saja terjadi di Jabodetabek, tetapi juga terjadi di kawasan pantai utara Jawa.

Oleh karena itu, ADB menilai manajemen urbanisasi yang baik sangat penting dilakukan. "Pesan kami, manage dengan baik urbanisasi. Kota-kota yang sudah terlanjur besar seperti Jakarta dan Surabaya bisa koordinasi dengan kota yang lebih kecil agar tercipta aglomerasi yang positif," ujar Bambang, Senin, 30 September 2019.

Saat ini, jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan mencapai 137 juta orang atau 54 persen dari populasi. Pada 2025, jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan diyakini bakal terus naik hingga mencapai 68 persen dari populasi.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Sepanjang 1970 hingga 2016, Bank Dunia mencatat setiap 1 persen pertumbuhan urbanisasi bisa mengungkit 6 persen - 10 persen pendapatan per kapita. Sementara di Indonesia, tren urbanisasi hanya berdampak pada pertumbuhan pendapatan per kapita kurang dari 2 persen.

Lebih jauh Bambang menyatakan laju urbanisasi per hari di Asia Pasifik sudah mencapai 120.000 jiwa. Dia menyebutkan bahwa tingkat urbanisasi di Asia terbilang lebih cepat dibandingkan dengan benua lain di dunia.

Dia menggambarkan persentase jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan di Asia bisa mencapai lebih dari 50 persen dalam waktu 90 tahun. Sementara itu, di Eropa dan Eropa, untuk mencapai tingkat persentase di atas 50 persen memerlukan waktu lebih dari 100 tahun.

"Di Asia, Cina dan Indonesia hanya butuh waktu 60 tahun, lebih cepat dari negara-negara Asia lainnya," ujar Bambang dalam diskusi Asian Cities: Fostering Growth and Inclusion.

ADB juga memperkirakan jumlah penduduk di Asia Pasifik pada 2050 mencapai 3 miliar jiwa. Tingkat urbanisasi yang pesat bakal menjadi salah satu tantangan bagi pembangunan negara-negara Asia.

BISNIS

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

7 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

7 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

10 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

10 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya