ADB: Jika Urbanisasi Dikelola Baik, Pertumbuhan Bisa Terpacu
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 1 Oktober 2019 12:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Knowledge Management and Sustainable Management Bank Pembangunan Asia (ADB) Bambang Susantono menyatakan secara umum, urbanisasi turut meningkatkan perekonomian negara kendati di sisi lain muncul persoalan sosial maupun pemenuhan infrastruktur dasar yang belum merata. Namun bila dikelola dengan baik, urbanisasi bisa menjadi sumber pertumbuhan alih-alih menjadi beban.
Berdasarkan riset ADB, kata Bambang, kota-kota besar di Asia kini lebih inovatif berkat perpindahan penduduk ke perkotaan. Pendapatan yang lebih baik juga membuat penduduk tergerak untuk hijrah ke perkotaan sehingga perekonomian kota lebih menggeliat.
Laju urbanisasi di Indonesia bahkan membuat kota bermekaran menembus batas wilayah administratif. Hal ini tidak saja terjadi di Jabodetabek, tetapi juga terjadi di kawasan pantai utara Jawa.
Oleh karena itu, ADB menilai manajemen urbanisasi yang baik sangat penting dilakukan. "Pesan kami, manage dengan baik urbanisasi. Kota-kota yang sudah terlanjur besar seperti Jakarta dan Surabaya bisa koordinasi dengan kota yang lebih kecil agar tercipta aglomerasi yang positif," ujar Bambang, Senin, 30 September 2019.
Saat ini, jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan mencapai 137 juta orang atau 54 persen dari populasi. Pada 2025, jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan diyakini bakal terus naik hingga mencapai 68 persen dari populasi.
<!--more-->
Sepanjang 1970 hingga 2016, Bank Dunia mencatat setiap 1 persen pertumbuhan urbanisasi bisa mengungkit 6 persen - 10 persen pendapatan per kapita. Sementara di Indonesia, tren urbanisasi hanya berdampak pada pertumbuhan pendapatan per kapita kurang dari 2 persen.
Lebih jauh Bambang menyatakan laju urbanisasi per hari di Asia Pasifik sudah mencapai 120.000 jiwa. Dia menyebutkan bahwa tingkat urbanisasi di Asia terbilang lebih cepat dibandingkan dengan benua lain di dunia.
Dia menggambarkan persentase jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan di Asia bisa mencapai lebih dari 50 persen dalam waktu 90 tahun. Sementara itu, di Eropa dan Eropa, untuk mencapai tingkat persentase di atas 50 persen memerlukan waktu lebih dari 100 tahun.
"Di Asia, Cina dan Indonesia hanya butuh waktu 60 tahun, lebih cepat dari negara-negara Asia lainnya," ujar Bambang dalam diskusi Asian Cities: Fostering Growth and Inclusion.
ADB juga memperkirakan jumlah penduduk di Asia Pasifik pada 2050 mencapai 3 miliar jiwa. Tingkat urbanisasi yang pesat bakal menjadi salah satu tantangan bagi pembangunan negara-negara Asia.
BISNIS