Perbanas Ingatkan Kekeringan Likuiditas Ancam Bank di RI

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 27 September 2019 10:12 WIB

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Aviliani menuturkan perbankan harus berhati-hati terhadap kekeringan likuiditas tahun depan. Dia berharap otoritas bisa membuat strategi mitigasi guna mengendalikan risiko kekeringan likuiditas. "Kondisi ini harus mulai menjadi perhatian. Harus ada mitigasi risiko yang dibuat," kata Aviliani Rabu, 25 September 2019.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi loan to deposits rastio (LDR) 2020 akan mencapai 100,6 persen. Proyeksi ini naik dari bulan lalu yang masih diprediksi di level 99,7 persen pada 2020. Adapun pada tahun ini, LPS memprediksi LDR 96,8 persen.

Aviliani menjelaskan, peningkatan proyeksi tersebut sejalan dengan rencana pemerintah yang masih gencar menggarap proyek infrastruktur. Proyek infrastruktur akan menyerap kredit dalam jumlah yang besar, terutama dari bank-bank pelat merah.

Di sisi lain, Aviliani menuturkan, pemerintah juga masih berfokus menawarkan surat berharga negara dengan kupon tinggi. Hal ini akan membuat banyak dana akan mengalir ke kas pemerintah terlebih dahulu.

"Kalau berbicara kupon SBN, pemerintah juga tidak memiliki pilihan lain. Pemerintah juga menginginkan dana dari pihak asing tidak keluar guna menjaga stabilitas rupiah," katanya.

Advertising
Advertising

Aviliani menyarankan, tahun depan pemerintah perlu menunda beberapa belanja strategis guna menekan defisit anggaran yang lebih dalam. "Salah satunya infrastruktur. Jika defisit bisa dikendalikan, maka kebutuhan untuk menyerap dana masyarakat lebih terjaga," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh, ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk Wisnu Wardana. Menurutnya, tekanan dari defisit neraca pembayaran akan lebih landai. Pasalnya maturity dari obligasi sudah banyak terjadi pada 2018 dan 2019.

"Jadi kebutuhan untuk menyerap dana masyarakat melalui pasar modal sedikit lebih landai," ucapnya.

Meskipun demikian, Wisnu menggaris bawahi posisi LDR yang diprediksi mencapai 100 persen sangat berisiko. "Kalau sudah 100 persen artinya bank tidak lagi memiliki giro wajib minimum yang dapat digunakan untuk memitigasi risiko likuiditas," katanya.

Sementara itu, Direktur PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (Bank Woori Saudara/BWS) M. Tri Budiono menuturkan, perseroan belum membahas lebih jauh terkait dengan kondisi bisnis tahun depan.

"Kita belum bisa sampaikan karena rencana bisnis bank tahun depan baru kami buat di bulan November," ungkapnya.

Kekeringan likuiditas menjadi isu perbankan dunia. Salah satunya, perbankan di Amerika Serikat mengalami kekeringan likuiditas. Bahkan dalam sepekan terakhir sempat diguyur dana oleh Bank Sentral Amerika Serikat sebesar US$ 278 miliar.

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

18 jam lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

21 jam lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

4 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

6 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

9 hari lalu

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

Kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis menyebutkan rekening yang diblokir oleh Kejagung biasa digunakan oleh kliennya untuk pinjaman bank.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

9 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

10 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

13 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

20 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya