Dispute dengan Sriwijaya Air, Saham Garuda Indonesia Turun Tipis
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Martha Warta Silaban
Jumat, 27 September 2019 10:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Saham PT Garuda Indonesia Persero Tbk dibuka di zona merah pada perdagangan Jumat, 27 September 2019. Berdasarkan market info PT RTI Infokom atau RTI, saham perusahaan dengan emiten GIAA tersungkur 0,96 persen atau 5 level dari perdagangan hari sebelumnya yang ditutup di zona hijau di level 520.
Adapun pagi ini, saham maskapai pelat merah tersebut dibuka di level 515. Sepanjang hari, saham Garuda diprediksi diperdagangkan di level 505-530.
Saham Garuda juga memanas dalam perdagangan sepekan ke belakang. Saham Garuda tercatat menurun 6,36 persen ketimbang pekan lalu. Meski begitu, secara kumulatif, saham Garuda pada penjualan bulan ini masih aman atau meningkat 5,53 persen ketimbang bulan sebelumnya di tengah terpaan isu pecah kongsi dengan Garuda Indonesia.
Hubungan Garuda Indonesia Group dengan Sriwijaya Air sebelumnya merenggang. Kisruh Sriwijaya-Garuda dimulai saat perusahaan merombak jajaran direksi. Beberapa waktu lalu, tiga perwakilan dari Garuda Indonesia yang ditempatkan di Sriwijaya Air didepak. Ketiganya adalah Direktur Utama Joseph Andriaan Saul, Direktur Sumber Daya Manusia, dan Direktur Komersial Joseph K. Tendean.
Setelah insiden perombakan direksi, Garuda Indonesia memutuskan untuk mencabut semua logonya yang semula terpasang pada armada Sriwijaya Air. Keputusan ini diambil menyusul dispute kerja sama manajemen kedua grup maskapai itu.
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan mengungkapkan pencabutan logo Garuda untuk menjaga brand maskapai pelat merah itu. “Ini merupakan upaya dalam menjaga brand Garuda Indonesia Group, khususnya mempertimbangkan konsistensi layanan Sriwijaya Air Group yang tidak sejalan dengan standarisasi layanan Garuda Indonesia Group sejak adanya dispute KSM tersebut,” katanya dalam siaran pers, Rabu 25 September 2019.
Ikhsan menerangkan, pencabutan logo Garuda tersebut semata-mata dilakukan untuk memastikan logo maskapainya sesuai dan menjadi representasi tingkat keselamatan dan layanan yang dihadirkan dalam penerbangan.
BISNIS