BI Bantah Keluarkan Data Peringkat Dompet Elektronik di Indonesia

Rabu, 25 September 2019 16:18 WIB

Bank Indonesia. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI membantah pernah mengeluarkan data individual mengenai peringkat dompet elektronik dari sisi penggunaan. "BI tidak pernah mengeluarkan atau publikasi data individual," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko saat dihubungi, Rabu, 25 September 2019.

Pernyataan Onny merespons informasi terkait dengan klaim yang menyebutkan OVO sebagai pemimpin pasar dalam penggunaan dompet elektronik atau uang elektronik yang merujuk data BI.

Peringkat e-wallet sebelumnya pernah dipublikasikan oleh iPrice group yang bekerjasama dengan perusahaan analisis terpercaya, App Annie. Studi itu merilis ranking 10 besar e-wallet sejak 2017 sampai 2019.

Posisi teratas ditempati oleh GoPay dan di posisi berikutnya ada OVO berdasarkan jumlah unduhan atau download aplikasi. Sedangkan DANA dan LinkAja berada di posisi ketiga dan keempat.

Tim peneliti iPrice juga mengumpulkan data tentang jenis layanan yang disediakan dari 38 aplikasi e-Wallet dan e-money yang tersedia di Indonesia. Berdasarkan laporan dari internet ASEAN Nomura: Membuka dompet ponsel, Go-Pay memiliki 10 jenis layanan dan merupakan yang terbanyak.

Dalam rilis itu, GoPay memiliki 10 jenis servis pembayaran karena ada opsi transaksi ride-hailing. Lalu LinkAja 9 variasi servis, dan PayTren punya 8 tipe servis. Sedangkan DANA dan OVO menawarkan 7 tipe layanan pembayaran.

Dihubungi terpisah, Head of public relation OVO Sinta Setyaningsih tidak merepons pertanyaan Tempo soal peringkat dompet elektronik di Indonesia. Dia mengatakan saat ini OVO fokus untuk mendorong tingkat adopsi transaksi digital serta mengakselerasi inklusi keuangan.

Lebih jauh ia menyatakan, masih banyak edukasi yang harus dilakukan dari pihak OVO ke masyarakat di Tanah Air. " Terlebih dalam kondisi pasar yang terus berkembang," kata Setya saat dihubungi.

ANTARA

Berita terkait

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

14 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

3 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

14 hari lalu

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.

Baca Selengkapnya