Sri Mulyani Sebut Kementerian Lambat Realisasikan Belanja Modal

Rabu, 25 September 2019 14:07 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali terpilih sebagai Menteri Keuangan Terbaik di Asia Pasifik tahun 2019. Penghargaan ini diraih Sri Mulyani untuk ketiga kalinya setelah tahun 2017 dan 2018 lalu. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kementerian dan lembaga (K/L) masih lambat membelanjakan belanja modal dan Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik). Selama tiga tahun terakhir, realisasi belanja modal per Agustus 2019 tercatat yang paling rendah.

Sri Mulyani menyebutkan, pada Agustus 2017, realisasi belanja modal K/L mencapai Rp 75 triliun. Sementara pada periode serupa tahun 2018, realisasi belanja modal K/L mencapai Rp 70,7 triliun dan pada Agustus 2019.

Adapun per Agustus 2019, belanja modal di seluruh K/L sebesar Rp 63 triliun atau hanya terealisasi 33,3 persen dari pagu anggaran atau hanya terealisasi sebesar Rp 63 triliun dari Rp 189,3 triliun yang dianggarkan.

Secara proporsi juga nampak bahwa persentase realisasi belanja modal pada Agustus 2019 juga paling rendah. Pada Agustus 2017 dan Agustus 2018 realisasi belanja modal mencapai 33,4 persen dan 34,7 persen dari pagu masing-masing tahun berjalan.

Padahal, kata Sri Mulyani, belanja modal yang produktif sangat dibutuhkan dalam rangka menstimulus perekonomian yang akhir-akhir ini terus tertekan akibat ketidakpastian global. "Belanja modal realisasinya selalu yang paling rendah dalam tiga tahun terakhir dan ini menjadi tantangan bagi kita untuk meningkatkan perekonomian," katanya, Selasa, 24 September 2019.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Hal serupa juga tampak pada realisasi DAK Fisik yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. DAK Fisik per Agustus 2019 hanya terealisasi sebesar Rp 17,76 triliun atau 25,62 persen dari pagu yang mencapai Rp 69,32 triliun.

Terlebih jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2018, realisasi DAK Fisik mencapai Rp 28,49 triliun atau 45,64 persen dari pagu yang mencapai Rp 62,43 triliun. "Di sini tampak pola bahwa belanja dalam bentuk transfer uang cenderung cepat terealisasi, sedangkan yang terkait fisik seperti DAK Fisik dan belanja modal terus lambat," ujar Sri Mulyani.

Dari data realisasi APBN 2019 per Agustus, ditemukan bahwa belanja instan seperti bantuan sosial serta belanja pegawai sudah banyak terealisasi. Realisasi belanja pegawai per Agustus 2019 mencapai Rp 166,35 triliun atau 74,13 persen dari pagu yang mencapai Rp 224,41 triliun.

Belanja bantuan sosial bahkan sudah mencapai 81,04 persen dari pagu yakni mencapai Rp 78,66 triliun dari pagu yang mencapai Rp 97,06 triliun. Sementara di bagian transfer ke daerah dan dana desa (TKDD), Dana Alokasi Umum (DAU) per Agustus 2019 juga sudah terealisasi sebesar 74,98 persen atau mencapai Rp 313,31 triliun dari pagu anggaran yang mencapai Rp 417,87 triliun.

BISNIS

Berita terkait

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

16 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

19 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

20 jam lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

2 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya