Penerimaan Negara Melambat, Sri Mulyani: Dampak Pelemahan Ekonomi

Reporter

Caesar Akbar

Rabu, 25 September 2019 06:27 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019. Rapat kerja tersebut membahas pengesahan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RUU Bea Materai dan BPJS Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut adanya pelemahan penerimaan negara tahun 2019 apabila dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Hal Itu terlihat dari tiga komponen, yaitu realisasi pendapatan negara, realisasi perpajakan, serta realisasi penerimaan negara bukan pajak. Berdasarkan data APBN Kita Edisi September 2019, Tiga komponen itu terpantau lebih rendah ketimbang dua tahun sebelumnya.

"Ini menandakan bahwa kondisi ekonomi mengalami penurunan, sehingga para perusahaan terutama pembayar pajak membayarkan pajaknya lebih rendah dibandingkan dua tahun sebelumnya. Ini yang harus kita waspadai," ujar dia di Kantor Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 24 September 2019.

Pelemahan dari segi pembayaran pajak, terutama wajib pajak perusahaan, kata dia, menggambarkan mereka mengalami situasi dan kondisi yang kurang baik pada tahun ini.

Realisasi penerimaan negara hingga 31 Agustus 2018 baru mencapai Rp 1.189,28 triliun atau 54,93 persen dari target APBN. Adapun pada 2018 realisasi untuk periode yang sama adalah Rp 1.152,88 triliun atau 60,85 persen dari target dan pada 2017 adalah Rp Rp 973,4 triliun atau 56,1 persen dari target.

Sedangkan realisasi penerimaan perpajakan hingga Agustus 2019 adalah Rp 920,15 triliun alias 51,5 persen dari target. Tahun lalu realisasi tersebut tercatat Rp 907,53 atau 56,09 persen dari target dan pada 2017 adalah Rp 778,7 triliun atau 52,9 persen dari target.

Pada penerimaan bukan pajak, dia mencatat realisasi hingga 31 Agustus 2019 adalah Rp 268,16 triliun atau 70,89 persen dari target. Pada periode yang sama tahun lalu realisasinya mencapai Rp 240,32 triliun atau 87,25 persen dari target. Sementara pada 2017 realisasi PNBP Agustus adalah Rp 193,3 triliun atau 74,3 persen dari target.

Sri Mulyani mengatakan hingga akhir bulan lalu kondisi di berbagai negara memang kurang menggembirakan. Pasalnya, banyak negara yang ekonominya tumbuh melambat. Misalnya saja Amerika Serikat dan Eropa yang selama ini cukup kuat juga mengalami tren penurunan.

Di samping itu Jepang pun terpantau masih bergerak di zona rendah. Sedangkan beberapa negara berkembang, seperti Meksiko dan Argentina, juga mengalami penurunan. "Brasil sedikit meningkat walau di level rendah."

Dengan kondisi seperti itu, ia mengatakan perekonomian global memang belum berubah dan masih konsisten melemah. Kondisi tersebut juga tercermin dengan melemahnya harga komoditas utama seperti batubara, minyak dan gas. Pada minyak, harga memang sempat terkerek naik ketika ada insiden serangan kepada kilang Saudi Aramco beberapa waktu lalu.

Dengan kondisi ekonomi melemah, dia mencatat kebijakan moneter negara-negara maju cenderung lebih longgar, baik dari suku bunga yang turun maupun keinginan menambah likuiditas. Itu terlihat juga pada kebijakan di Amerika Serikat dan Eropa.

Pada beberapa negara berkembang, kondisi itu juga memberi dampak positif dengan adanya arus modal yang masuk, terutama ke Tanah Air. Meskipun, kata Sri Mulyani, Indonesia masih perlu memperbaiki iklim investasi untuk menjaring keuntungan dari investasi asing langsung alias foreign direct investment.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

2 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

1 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

3 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya