Bulog Operasi Pasar, Buwas Sebut Ada Mafia Beras

Selasa, 24 September 2019 12:28 WIB

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melepas 20 truk untuk operasi pasar wilayah DKI Jakarta dari Kantor Pusat Perum Bulog, Senin, 23 September 2019. TEMPO/Eko Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengatakan harga beras saat ini mulai mengalami kenaikan. Ia menyebut ada para oknum mafia beras yang coba mengendalikan harga beras dengan sistem kartel.

"Sudah pasti ada (oknum), maka kita lawan di operasi pasar," kata Buwas di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Selasa 24 September 2019.

Dia menjelaskan bahwa beberapa perusahaan swasta sudah menguasai pasar dengan menjadi penampung beras sebanyak-banyaknya. Menurut Buwas, pemerintah dalam hal ini Bulog tidak boleh tinggal diam untuk melawan para mafia beras. "Makanya dia simpan sekarang barang itu, kalau kami lemah, mereka (mafia beras) mempermainkan," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, Bulog harus melawan para mafia beras itu dengan membuat operasi pasar di beberapa tempat, guna mengendalikan harga dari bahan pokok tersebut.

"Sekarang kami operasi pasar, yang menguasai pasar siapa? Mereka (mafia beras). Dengan truk tadi kami drop-drop aja supaya harga turun dengan kendali kita. Kalau enggak kita buka lapak di pinggir-pinggir jalan, tidak apa-apa. Tapi next, jejaring kartel harus kami kuasai."

Advertising
Advertising

Dia menyayangkan, bahwa Bulog tidak mempunyai pasar khusus untuk bisa menyerap dari stok perusahaan pangan plat merah tersebut yang melimpah. Buwas mengimbau kepada Aparatur Sipil Negara atau ASN, TNI, dan Polri agar bisa mendukung dari perusahaan pemerintah dengan menggunakan beras Bulog.

"Kami mulai sudah berpihak kepada petani, artinya ya kita konsumsi apa yang diproduksi petani terutama ASN, TNI, dan Polri dengan yang lainnya sehingga beras yang diserap Bulog digunakan kita semua sehingga tidak ada alasan lagi, pasar hilang," kata dia.

Adapun hari ini Budi Waseso melepas 20 truk pengangkut bahan pokok yang akan digelontor ke 20 pasar di Jakarta guna operasi pasar, yang terdiri dari beras medium 50 kilogram dengan jumlah 4 ton. Lalu beras ukuran 5 kilogram 1 ton, beras premium 10 kantong ukuran 5 kilogram, gula 240 kilogram. Minyak 240 kantung dengan ukuran 1 liter.

Menurut data PIBC pantauan harga beras IR-64 III di tingkat grosir sebesar Rp 9.025 kilogram, sedangkan data PIHPS untuk harga beras medium II di tingkat eceran sebesar Rp.11.550 kilogram. Hasil pencatatan harga oleh BPS menunjukkan bahwa harga beras secara umum di tingkat konsumen mulai mengalami tren kenaikan walaupun tidak signifikan.

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

4 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

5 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

6 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

6 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

7 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

10 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

18 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

22 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya