Resesi Ekonomi, Industri Manufaktur Jerman Terpuruk

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 23 September 2019 16:37 WIB

Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara di samping Presiden Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA) Bernhard Mattes dan CEO AMG Mercedes-Benz Ola Kallenius selama turnya di stan Mercedes-Benz di Frankfurt Motor Show internasional di Frankfurt, Jerman, 12 September 2019. REUTERS/Ralph Orlowski

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonomi Jerman tampak terus memburuk seiring dengan merosotnya industri manufaktur di negara itu. Kondisi ini membuat tekanan pada pemerintah untuk menambah stimulus fiskal di masa resesi ekonomi ini meningkat.

Menurut laporan bulanan yang dirilis IHS Markit, aktivitas industri manufaktur Jerman menyusut dengan laju tercepat dalam satu dekade dan pertumbuhan jasa melemah.

Ada juga tanda-tanda lebih lanjut atas pukulan yang dialami pasar tenaga kerja. Hal ini bisa berdampak buruk pada permintaan dan memicu spiral negatif bagi negara berekonomi terbesar di Eropa tersebut.

Menambah beban ekonomi, asosiasi industri Jerman, Mechanical Engineering Industry Association (VDMA), pada Senin 23 September 2019 memperkirakan produksi akan turun 2 persen pada 2020. Tahun ini, telah terjadi penurunan produksi yang serupa.

Advertising
Advertising

Kombinasi ketegangan perdagangan, tantangan untuk industri otomotif, dan Brexit (perpisahan Inggris dari Uni Eropa) mendorong Jerman masuk ke jurang resesi setelah ekonominya menyusut pada kuartal II/2019. Menurut Markit, ekonomi Jerman kemungkinan akan berjuang mati-matian untuk mencatat ekspansi selama sisa tahun ini. “Angka-angka manufaktur (Jerman) sungguh mengerikan,” ujar ekonom Markit Phil Smith, seperti dilansir dari Bloomberg.

“Semua ketidakpastian seputar perang perdagangan, prospek industri mobil, dan Brexit melumpuhkan pesanan, pada September sektor ini membukukan kinerja terburuk sejak krisis keuangan pada 2009."

Sebagai tanda bahwa kemerosotan industri yang didorong oleh ekspor menjalar ke seluruh ekonomi, Markit mengatakan pertumbuhan lapangan kerja terhenti. Padahal, setelah hampir enam tahun pertumbuhan lapangan kerja melejit tanpa gangguan.

Kemerosotan ekonomi Jerman telah mendorong seruan yang lebih keras bagi pemerintah untuk memberikan dukungan fiskal. Meski Bank Sentral Eropa (ECB) awal bulan ini meluncurkan paket stimulus baru untuk zona euro, Jerman sejauh ini enggan untuk meningkatkan langkahnya.

Pada Jumat pekan lalu, untuk mendukung industri manufaktur, Kanselir Jerman Angela Merkel berjanji untuk tetap berpegang pada kebijakan pengeluaran nol defisit Pemerintahannya juga mengumumkan paket 54 miliar euro (US$60 miliar) yang dirancang untuk membantu mengembalikan target iklim pada jalurnya.

BISNIS

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

16 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

4 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

5 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

10 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

10 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya