Serpihan Pesawat Twin Otter Berada di Ketinggian 13.453 Kaki

Reporter

Antara

Minggu, 22 September 2019 21:09 WIB

Puing pesawat Aviastar yang terbakar setelah jatuh di Gunung Pajaja, Latimojong, Luwu, Sulawesi Selatan, 6 Oktober 2015. Operasi SAR Aviastar resmi ditutup setelah ditemukannya semua jenazah penumpang dan kru beserta kotak hitam alias black box pesawat berjenis Twin Otter itu. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Posko utama operasi SAR di Bandara Mozes Kilangin Timika memastikan lokasi kecelakaan pencarian pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC milik PT Carpediem yang hilang kontak sejak Rabu, 18 September 2019, berada pada ketinggian 13.453 kaki di wilayah Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika Monce Brury di Timika, mengatakan lokasi serpihan badan pesawat tersebut diketahui berada pada koordinat 4 derajat 7 menit 27,11 Lintang Selatan dan 137 derajat 29 menit 18,39 Bujur Timur.

"Jarak dari lokasi tersebut ke Timika diperkirakan 44 notical mile pada radial 58 derajat dari Timika," kata Monce saat menggelar konferensi pers di Bandara Mozes Kilangin Timika, terkait penemuan serpihan pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC, Minggu, 22 September 2019.

Monce mengatakan pencarian pesawat tersebut hingga Ahad petang telah memasuki hari kelima operasi SAR dengan melibatkan personel SAR gabungan dari Basarnas Timika, unsur TNI dan didukung sejumlah armada pesawat maupun helikopter milik TNI AU, PT Carpediem, PT Freeport Indonesia dan sejumlah maskapai penerbangan lainnya.

Pada Ahad pagi, beberapa armada pesawat dikerahkan untuk melakukan pemantauan dari udara seperti pesawat CN 235 TNI AU yang berangkat dari Bandara Mozes Kilangin Timika pada pukul 06.18 WIT dan diikuti helikopter SGI PK-ZGM milik PT Freeport Indonesia yang berangkat dari Bandara Mozes Kilangin Timika pada pukul 06.33 WIT.

"Hari ini kami melaksanakan pemantauan melalui udara sebanyak enam kali. Titik yang selama ini sering tertutup awan pada pencarian pagi tadi terbuka sehingga memudahkan tim pencari memantau secara visual dari udara sehingga dapat menemukan tanda-tanda atau potongan-potongan yang diduga bagian dari pesawat PK-CDC," kata Monce.

Ia mengatakan titik ditemukannya serpihan pesawat Twin Otter PK-CDC itu agak melenceng dari jalur yang biasanya dilalui pesawat tersebut dalam rute penerbangan dari Timika menuju Ilaga.

"Kemungkinan pesawat itu menghindari awan sehingga terjadilah crash di daerah tersebut. Namun, untuk lebih jelasnya akan diketahui setelah tim melakukan evakuasi para korban dan mengambil data flight recorder pesawat. Kami hanya memastikan bahwa benar itu merupakan serpihan milik pesawat PK-CDC," kata Monce.

Komandan Pangkalan TNI AU Yohanes Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto menambahkan bahwa untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan pesawat Twin Otter PK-CDC itu maka harus menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Komite Nasional Kecelakaan Transportasi/KNKT.

KNKT telah mengutus seorang investigatornya atas nama Chaeruddin sejak beberapa hari lalu ke Timika untuk menyelidiki kasus tersebut.

Pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT Carpediem Air itu hilang kontak dalam penerbangan dari Timika menuju Ilaga pada Rabu (18/9) sekitar pukul 10.56 WIT.

Pesawat Twin Otter yang mengangkut beras dengan kapasitas 1.700 kilogram milik Perum Bulog itu dikemudikan Kapten Pilot Dasep Ishak dengan Copilot Yudra Tetuko dan mekanik Ujang Suhendar membawa serta seorang penumpang yaitu Bharada Hadi Utomo, anggota Brimob yang bertugas di Ilaga.

Berita terkait

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

6 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

7 jam lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

4 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

4 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

4 hari lalu

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

5 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

5 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya