Pertamina Mulai Tutup Sumur YYA-1 dengan Injeksi Lumpur

Senin, 23 September 2019 07:29 WIB

Warga mengumpulkan limbah tumpahan minyak "Oil Spill" yang tercecer milik Pertamina di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat, Rabu, 24 Juli 2019. Pasir yang tercemar minyak tersebut dikumpulkan dan akan dipindahkan ke pabrik penyimpanan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) untuk dimusnahkan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) telah menjangkau sumur YYA-1, sumber tumpahan minyak di perairan Karawang. Penutupan sumur langsung dilakukan dengan menginjeksi fluida berupa lumpur.

Pertamina menjangkau sumur tersebut dengan mengebor sumur baru atau relief well. Proyek yang dimulai sejak 1 Agustus lalu itu dikerjakan bersama perusahaan asal Amerika yang berpengalaman mematikan sumur yaitu Boots & Coots. Pengeboran dilakukan dari rig Soehanah yang berjarak satu kilometer dari anjungan YY tempat sumur YYA-1 berada.

Sumur itu dibor secara miring hingga kedalaman 2.765 meter untuk bisa terhubung dengan YYA-1. VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman menyatakan kedua sumur tersambung kemarin pagi. Segera setelah tersambung, lumpur disalurkan untuk menyumbat sumur. "Saat ini masih dalam fase monitoring selama 24 jam," kata dia kepada Tempo, Ahad 22 September 2019.

Direktur Operasi dan Produksi sekaligus Commander Incident PHE Taufik Adityawarman menyatakan pengawasan diperlukan untuk memastikan tak ada anomali dari proses isolasi sumur itu. Menurut dia, proses injeksi hingga pengawasan memakan waktu sekitar dua hari.

"Setelah dinyatakan berhasil kami akan memulai tahap plug and abandon, penutupan sumur secara permanen," kata dia. Pada tahap ini Pertamina akan memasang alat pencegah semburan minyak atau blow out preventer untuk menghindari ledakan sumur. Dengan begitu, sumur aman ditinggalkan dan anjungan aman didatangi petugas.

Advertising
Advertising

Usai sumur ditutup permanen dan dipastikan aman, Pertamina akan memulai investigasi menyeluruh penyebab bocornya sumur YYA-1. Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu menyatakan investigasi telah berjalan namun pihaknya perlu mengunjungi anjungan untuk menyelidiki lebih komprehensif.

Menurut dia, dugaan awal penyebab kejadian ini adalah perubahan posisi anjungan akibat gelembung gas mengenai salah satu kaki anjungan. Tiang yang dipancang hingga kedalaman 60 kaki itu miring hingga 13 derajat. "Kemiringan ini yang kelihatannya menyebabkan spill dari anjungan," kata dia.

Untuk itu Pertamina hingga saat ini masih menahan posisi anjungan agar tak bertambah miring. Dua tali diikatkan ke kaki anjungan dan dihubungkan ke alat pengerek di tongkang. Kapal itu ditambatkan dengan enam jangkar besar agar mampu menahan posisi dengan stabil. Meski masih spekulasi dan butuh investigasi lebih lanjut, Dharmawan mengatakan kebijakan ini perlu diambil untuk mencegah risiko terburuk.

Berita terkait

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

18 jam lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

2 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

2 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

4 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

5 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

6 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

6 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

6 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

6 hari lalu

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

PB Percasi selenggarakan Pertamina Indonesian GM Tournament 2024, pekan ini. Kejuaraan internasional catur ini diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya