Kalsel Klaim Sanggup Jadi Penyangga Pangan Ibu Kota Baru

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Rabu, 18 September 2019 21:58 WIB

Foto aerial bekas tambang batu bara di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu, 28 Agustus 2019.. Pembebasan lahan untuk ibu kota baru di Kalimantan Timur akan dilakukan bertahap. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan kesanggupannya untuk menjadi salah satu daerah penyangga pangan ibu kota baru di Kalimantan Timur. Usai panen raya padi bersama masyarakat di Desa Jejangkit, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan,hal itu adalah bukti keberhasilan petani dan pemerintah dalam mengembangkan produksi padi di lahan rawa.

Kesuksesan tersebut, tambah dia, akan meningkatkan produktivitas pangan Kalsel. "Ke depan Kalsel akan mampu menyuplai kebutuhan pangan di berbagai daerah di Indonesia, terutama bagi ibu kota baru," katanya di Marabahan, Kalimantan Selatan, Rabu 18 September 2019.

Sebelumnya, banyak pihak pesimistis pada pengembangan Desa Jejangkit sebagai kawasan pertanian lahan rawa, karena kondisi alam dan rawa di daerah tersebut yang memiliki keasaman cukup tinggi, sehingga dikenal sulit dikembangkan. "Saya mengucapkan syukur atas keberhasilan panen yang dilakukan kali ini," kata Sahbirin.

Menurut dia, Kalimantan Selatan berhasil melakukan optimalisasi pemanfaatan lahan rawa untuk pertanian terutama jenis padi. Areal lahan rawa yang digarap petani bersama segenap komponen, di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, untuk ditanami benih padi membuahkan hasil.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Syamsir Rahman mengatakan panen di lahan Serasi ini merupakan lanjutan dari Hari Pangan sedunia pada 2018.

Menurut dia, luas lahan pertanian yang ditanam di Desa Jejangkit ini seluas 320 hektare. Jika satu hektare menghasilkan kurang lebih 6 ton maka akan didapat 1.920 ton. Tentunya ini akan menambah produksi padi yang sudah ada.

Syamsir juga mendorong para petani untuk menggarap lahan Jejangkit agar bisa melakukan tanam 2 kali bahkan lebih dalam satu tahun. Sehingga, hasil panen yang didapatkan bisa lebih berlimpah dan bisa meningkatkan kesejahteraan petani.

Menurut Syamsir, apabila seluruh pihak mampu menjaga produktivitas padi maka Kalsel siap menjadi penyangga ibu kota baru. "Berapa juta orang yang di Kaltim nanti yang memerlukan beras, tentunya kita akan menyuplainya," katanya optimistis.

ANTARA

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

4 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Bertemu Jokowi Bahas IKN, AHY Instruksikan Pembebasan Lahan untuk Percepat Investasi Tak Asal Gusur

4 hari lalu

Bertemu Jokowi Bahas IKN, AHY Instruksikan Pembebasan Lahan untuk Percepat Investasi Tak Asal Gusur

AHY mengaku telah membahas progres perkembangan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Selengkapnya

Groundbreaking Keenam di IKN, Kepala OIKN: Ada Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa hingga Universitas dari Malaysia

5 hari lalu

Groundbreaking Keenam di IKN, Kepala OIKN: Ada Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa hingga Universitas dari Malaysia

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono buka suara soal peletakan batu pertama (groundbreaking) tahap keenam di ibu kota baru itu dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

6 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

8 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Dianalogikan sebagai Bandung Bondowoso saat Bangun IKN, Respons PUPR?

8 hari lalu

Dianalogikan sebagai Bandung Bondowoso saat Bangun IKN, Respons PUPR?

Kementerian PUPR memastikan pihaknya idak bekerja terburu-buru dalam membangun IKN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

8 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

8 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya