Harga Minyak Naik Usai Serangan ke Saudi Aramco

Reporter

Antara

Senin, 16 September 2019 09:51 WIB

Fasilitas pengolahan minyak mentah Aramco milik Arab Saudi yang meledak dibom militan Houthi. Sumber: REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Seoul - Harga minyak melonjak di perdagangan Asia pada Senin pagi, 16 September 2019, mencapai level tertinggi sejak Mei pada pembukaan, di tengah kekhawatiran gangguan pasokan menyusul serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi, Saudi Aramco, pada Sabtu yang memotong lebih dari lima persen pasokan minyak global.

Patokan internasional minyak mentah berjangka Brent terangkat US$ 7,06 per barel atau 11,7 persen dari penutupan New York pada Jumat (13/9/2019) menjadi US$ 67,28 per barel pada pukul 01.08 GMT (08.08 WIB), setelah melonjak lebih dari 19 persen ke tertinggi sesi US$ 71,95 per barel pada pembukaan.

Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) melompat US$ 5,76 per barel atau 10,5 persen menjadi diperdagangkan di US$ 60,60 per barel, setelah melonjak lebih dari 15 persen ke tertinggi sesi di US$ 63,34 per barel.

Harga berkurang dari puncaknya setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan ia menyetujui pelepasan minyak dari Cadangan Minyak Strategis AS (SPR) jika diperlukan dalam jumlah yang akan ditentukan karena serangan terhadap fasilitas Arab Saudi.

Raksasa minyak negara Saudi Aramco mengatakan serangan itu memangkas produksi sebesar 5,7 juta barel per hari, pada saat Aramco sedang mencoba untuk mempersiapkan diri untuk apa yang diharapkan menjadi penjualan saham terbesar di dunia.

Aramco tidak memberikan batas waktu untuk dimulainya kembali produksi. Sebuah sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan kepada Reuters bahwa kembali ke kapasitas minyak penuh bisa memakan waktu "minggu, bukan hari."
<!--more-->
Ekspor minyak Arab Saudi akan berlanjut seperti biasa minggu ini ketika kerajaan memanfaatkan stok dari fasilitas penyimpanannya yang besar, sumber industri menjelaskan tentang perkembangan tersebut kepada Reuters, Minggu.

"Lonjakan harga adalah reaksi spontan alami tetapi jalan di depan dan kemampuan untuk mempertahankan pada tingkat yang tinggi tetap tergantung pada durasi penutupan, kemampuan untuk memenuhi komitmen ekspor melalui penarikan domestik, elastisitas permintaan dengan harga yang lebih tinggi serta kebijakan pemerintah dan agensi," kata Michael Tran, direktur pelaksana strategi energi di RBC Capital Markets di New York.

Serangan terhadap pabrik-pabrik di jantung industri minyak Arab Saudi, termasuk fasilitas pemrosesan minyak bumi terbesar di dunia, datang dari arah Iran, dan rudal jelajah mungkin telah digunakan, menurut seorang pejabat senior AS.

Trump juga mengatakan Amerika Serikat "siap sepenuhnya" untuk tanggapan potensial terhadap serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi.

Premi Risiko
Menyusul serangan terhadap fasilitas minyak utama Arab Saudi, S&P Global Platts mengatakan kekhawatiran tentang keamanan pasokan di Timur Tengah telah meningkat dan premi risiko di pasar minyak mentah global diperkirakan akan meningkat.

ANZ Research juga mengatakan dalam sebuah catatan bahwa pasar akan dihargai dalam "premi risiko geopolitik global yang cukup besar".

"Setiap ekspektasi yang dimiliki pasar tentang sanksi pelonggaran AS terhadap Iran setelah pemberhentian John Bolton oleh Presiden Trump akan segera hilang. Ini akan membuat minyak mentah Brent menguji tanda 70 dolar AS per barel dalam jangka pendek," kata ANZ Research.

Arab Saudi akan menjadi pembeli signifikan produk kilang setelah serangan pada Sabtu (14/9/2019), kata konsultan Energy Aspects dalam sebuah catatan.

Saudi Aramco kemungkinan akan membeli sejumlah besar bensin, solar, dan kemungkinan bahan bakar minyak sambil memotong ekspor gas minyak cair.

Bensin berjangka AS melonjak 11 persen, sedangkan minyak pemanas berjangka AS naik sekitar 6,5 persen pada pembukaan.

Sementara itu, Saudi Aramco telah mengatakan kepada satu kilang India bahwa tidak akan ada dampak langsung pada pasokan minyak karena akan mengirim minyak mentah dari sumber lain dan memiliki persediaan yang memadai, kata sumber dengan kilang tersebut. Pembeli Asia lainnya seperti Thailand juga mengatakan serangan itu tidak akan berdampak langsung pada impor minyak.

ANTARA

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

3 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

4 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

11 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

11 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

12 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

15 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

Analis menyebut harga minyak alami kenaikan akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

15 hari lalu

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas dan minyak dunia saat ini masih standar.

Baca Selengkapnya

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

39 hari lalu

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

Pejabat Ukraina menyebut serangan terhadap fasilitas energi Rusia sejalan dengan praktik terbaik NATO.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

39 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya