Rilis Suku Bunga Kredit dan Produksi Manufaktur Cina Dinantikan

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 14 September 2019 16:29 WIB

Aktivitas di hari pertama perdagangan saham pasca-Lebaran di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar perdagangan akan berfokus dan menunggu-nunggu rilis data produksi industri manufaktur Cina. Ekonom di seluruh Asia Pasifik juga akan menganalisis data produksi Cina itu, serta efektivitas insentif suku bunga kredit yang diberikan oleh pemerintah negeri tirai bambu.

"Survei Purchasing Manager's Index (PMI) Caixin terbaru menunjukkan pembaruan pompa fiskal telah memberikan dukungan aktivitas manufaktur [China]. Investor juga akan memantau suku bunga pinjaman acuan baru sebagai arahan bunga pinjaman perbankan," kata Principal Economist IHS Markit Bernard Aw dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Sabtu 14 September 2019.

Aw menambahkan, hal yang akan menjadi sorotan utama ekonom se-Asia adalah angka perdagangan dari Jepang, Thailand, Singapura, dan Taiwan. Selain itu, Selandia Baru juga akan merilis pertumbuhan domestik bruto kuartal II/2019.

Karena itu, hasil pertemuan bank-bank sentral di Asia Pasifik akan menjadi perhatian utama pasar. Termasuk analis dan investor, sepanjang pekan depan .

Menurut Aw, langkah Bank of Japan (BOJ) untuk menerapkan stimulus baru seperti suku bunga negatif yang lebih dalam maupun reverse twist operation juga akan menjadi perhatian. Walaupun PMI Jepang pada Agustus 2019 menunjukkan adanya pertumbuhan aktivitas pertambangan, Aw menilai sub-indeks PMI lainnya akan mempertanyakan kekuatan pertumbuhan tersebut.

Di Indonesia, Bank Indonesia (BI) diprediksi masih akan memantau dengan seksama langkah The Fed berikutnya, selain tetap menjaga stabilitas rupiah. Aw menyampaikan, pemerintah perlu mempertimbangkan apakah penurunan suku bunga acuan diperlukan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) selanjutnya.

BISNIS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

7 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

9 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

10 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

14 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

15 jam lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

18 jam lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya