Ancaman Krisis Keuangan, Perbankan Atur Ulang Penyaluran Kredit

Jumat, 13 September 2019 06:54 WIB

Pekerja tengah menyelesaikan pembuatan kerajinan tangan tas dari bahan plastik daur ulang di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Kamis 6 Desember 2018. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman mengatakan, pertumbuhan kredit untuk skala mikro mendorong pertumbuhan kredit UMKM dengan pertumbuhan 18,2% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya 15,3% (yoy). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Perbankan mulai mengatur ulang strategi penyaluran kredit pasca peringatan Bank Dunia tentang pelemahan ekonomi global yang berpotensi menyebabkan krisis keuangan. Perseteruan dagang antara Cina dan Amerika Serikat yang tak kunjung usai, kian memukul permintaan global, penurunan harga komoditas, dan pelemahan kinerja ekspor.

Pertumbuhan kredit perbankan tercatat mulai melemah pada Juni 2019 ke level 9 persen, setelah di awal tahun sempat menembus 12 persen. Presiden Direktur PT Bank Mayapada International Tbk Hariyono Tjahjarijadi membenarkan jika sinyal pelemahan itu sudah dirasakan perbankan.

“Permintaan kredit melandai sehingga pemberian kredit di bank pun tidak sesuai target dan harapan,” ujar dia kepada Tempo, Kamis 12 September 2019. Dia menuturkan perseroan pun mencoba realistis dalam menetapkan target pertumbuhan kredit di rencana bisnis bank, yaitu sebesar 9-10 persen. Hariyono berujar untuk mengoptimalkan kinerja intermediasi, Bank Mayapada berkomitmen untuk memacu kredit produktif. “Kami memilih sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).”

Strategi senada dilakukan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Prospek bisnis di sektor riil menjadi semakin ketat, membuat bank harus pintar-pintar mencari sektor usaha pilihan yang masih bergairah. “Tantangan ke depan kemungkinan akan semakin meningkat, dan bank-bank nasional menjadi lebih selektif,” kata Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan. Dia menuturkan beberapa sektor yang masih dijadikan andalan untuk mendapatkan prioritas pendanaan di antaranya adalah sektor jasa kesehatan, infrastruktur, perdagangan, serta pariwisata, dan ekonomi kreatif.

Advertising
Advertising

Terakhir, Bank Mandiri mengumumkan telah menyalurkan pembiayaan berskema kredit usaha rakyat (KUR) untuk sektor pariwisata senilai Rp 2,48 triliun hingga semester 1 2019. “Pendanaan ini disalurkan kepada 32.416 pelaku UMKM pariwisata meliputi usaha penyediaan akomodasi, kerajinan souvenir, makanan oleh-oleh khas, restoran, café, dan penyewaan transportasi,” ujar Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang.

Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Herry Sidharta berharap adanya penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate menuju 5,25 persen dapat menjadi pengungkit permintaan kredit.

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

6 jam lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

1 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

3 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

4 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

5 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya