Mendag Enggartiasto Lukita Bidik 3 Perjanjian Dagang Rampung 2019

Rabu, 4 September 2019 11:54 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Mozambik, Ragendra Berta de Sousa resmi meneken perjanjian Preferential Trade Agreement Indonesia-Mozambik (IM-PTA) di kota Maputo, Selasa 27 Agustus 2019.TEMPO/Eko Ari Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah menargetkan untuk merampungkan tiga kerja sama perdagangan internasional sampai akhir 2019. Dia mengatakan kerja sama perdagangan itu dilakukan untuk memperluas pasar ekspor guna mendukung perekonomian domestik di tengah pelambatan ekonomi global.

"Dengan banyaknya perjanjian dagang itu, Indonesia bisa bebas untuk memilih, kalau terpaku satu dua negara dan market tradisional dan hanya satu atau dua negara, kalau terjadi apa-apa kita akan susah," kata Enggar usai membuka acara berjudul Konferensi Perdagangan Internasional Ke-3 di Hotel Hillton Double Tree, Jakarta Pusat, Rabu 4 September 2019.

Menurut dia, kerja sama perdagangan internasional tersebut sangat membantu kondisi perekonomian sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Selain produk yang kompetitif negara-negara tersebut memiliki lebih banyak kerja sama perdagangan internasional dengan negara lain.

Enggar mengatakan ketiga perdagangan di antaranya adalah Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan 16 negara yang ada di Asean, termasuk Cina, India, Australia dan Selandia Baru, Korea Selatan dan Jepang. Kedua, Indonesia-Korea CEPA dan ketiga Indonesia-Taiwan PTA.

"Berbagai perjanjian itu kami harap bisa diimplementasikan mulai 2020-2021," kata dia.

Dia menghitung dengan adanya tambahan perjanjian dagang internasional RCEP, Indonesia bisa mendapat tambahan hingga 45 persen pangsa pasar dari jumlah total ekspor di dunia. Adapun pemerintah memiliki target untuk bisa menguasai pasar ekspor dunia hingga 80 persen.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan mencatat hingga saat ini telah ada sebanyak 14 perjanjian dagang yang telah dilakukan Indonesia. Dengan adanya tambahan 3 perjanjian lagi sampai akhir tahun, diharapkan total perjanjian dagang tersebut bisa mencapai 17 buah perjanjian dagang internasional.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

7 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

3 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

3 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

4 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya