Pertamina: Kompensasi Korban Tumpahan Minyak Berupa Nontunai

Senin, 26 Agustus 2019 14:12 WIB

Petugas mengumpulkan tumpahan minyak mentah yang tercecer di Pesisir Pantai Tanjungsari, Karawang, Jawa Barat, Kamis, 8 Agustus 2019. PT. Pertamina mengklaim volume tumpahan minyak mentah yang tercecer akibat kebocoran gas di anjungan lepas pantai YY PHE ONWJ di wilayah Karawang tinggal 10 persen dibandingkan dari volume awal yang ditaksir mencapai 3.000 barel per hari. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Penanganan Dampak Eksternal Pertamina Hulu Energi ONWJ, Rifky Efendy, mengatakan kompensasi bagi korban tumpahan minyak saat ini masih dalam proses pendataan. Setelah pendataan selesai, korban akan diberikan kompensasi dalam bentuk cashless atau nontunai.

"Di sisi lain, kami ingin terus terang saja ingin menyalurkan bantuan uang secara cashless. kami tidak akan membagikan uang tunai ke desa-desa, tapi kami akan buka rekening pada warga terdampak yang sudah terverifikasi," kata Rifky di PHE Tower, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019.

Menurut dia, hal itu memerlukan proses karena PHE dengan Himbara, yaitu BNI BRI dan Bank Mandiri, perlu waktu untuk membuat rekening. "Kami tidak ignorance terhadap janji kami, tapi lebih kepada ini proses cukup panjang untuk memastikan bahwa bantuan ini akuntabel, auditable dan bisa dipertanggungjawabkan," ujar Rifky.

Kompensasi dalam bentuk nontunai ditujukan agar tidak ada manipulasi data korban. "Tidak ada pemotongan-pemotongan, sehingga masyarakat menerima secara utuh. Sehingga saya mohon maaf masih perlu waktu yang sedikit lebih lama, tapi insyaallah lebih akurat dan akutabel," katanya.

Adapun formulasi bantuan diatur dalam Peraturan Menteri KLHK Nomor 7 Tahun 2014, di mana saat ini sedang dilakukan perhitungan. Pertamina juga akan mengganti peralatan nelayan yang rusak serta memberikan bantuan sembako.

Advertising
Advertising

Rifky menjelaskan, pihaknya memerlukan data, berapa orang dan titik, berapa orang yang membutuhkan, dan ada pendampingan-pendampingan dari instansi terkait. "Ini semua perlu koordinasi dan komunikasi. Oleh karena itu saya minta maaf karena harus mundur, tapi insyaallah kami maksimalkan percepatan," ujarnya.

Sebelumnya, PHE ONWJ mengumumkan akan mulai memberikan kompensasi untuk warga terdampak tumpahan minyak pada pekan depan. Saat ini, tim mencatat ada 66 desa di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten yang warganya terkena imbas insiden tersebut.

"Hari ini, 279 orang dari tim kami mulai membuka meja pendataan di kantor desa. Ada 66 desa yang tersebar di 7 kabupaten/kota yang kena dampak," ujar Ketua Tim Penanganan Dampak Eksternal PHE ONWJ Rifky Efendy di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Agustus 2019.

Rifki mengatakan, pendataan data warga terdampak akan ditargetkan kelar pada Jumat pekan ini. Dalam masa pendataan, Pertamina mensyaratkan masyarakat mengisi formulir yang di dalamnya memuat data diri lengkap. Di dalam formulir itu juga tercantum besaran biaya air bersih hingga kesehatan yang diakibatkan oleh insiden tumpahan minyak Pertamina.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

18 jam lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

21 jam lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

1 hari lalu

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

Berdasarkan data yang ada, PHE sebagai Subholding Upstream memiliki jumlah Pekerja perempuan sebanyak 1.749 orang dengan persentase rata-rata pekerja perempuan yang menjabat di tataran manajerial adalah sebesar 13 persen.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

2 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

2 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

4 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

5 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

6 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

6 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

6 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya