Viral, Susi Pudjiastuti Bantu Jawab Soal UAS tentang Kapal Asing

Minggu, 25 Agustus 2019 16:25 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat memberikan orasi pada aksi Tolak Penggunaan Plastik Sekali Pakai di Taman Aspirasi, Monas, Jakarta, Ahad, 21 Juli 2019. Menurut Susi menghimbau masyarakat agar tidak menggunakan plastik sekali pakai agar laut Indonesia tidak tercemar oleh sampah plastik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti lagi-lagi dilempari pertanyaan tak biasa oleh netizen pengikutnya di media sosial Twitter. Pada Jumat, 23 Agustus 2019, tiba-tiba akunnya dimention dan diminta menjawab pertanyaan ujian akhir sekolah atau UAS soal penangkapan ikan oleh kapal asing.

“Assalamualaikum, Bu Susi. Saya mau nanya bu, cara kapal asing bisa dapat lisensi buat nangkep ikan di ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) Indo tu (itu) gimana ya bu? Tolong dijawab ya bu itu soalnya kisi-kisi nomor 1 buat besok saya UAS bu. Terima kasih. Wassalamualaikum,” tulis akun @VBaskara.
Susi Pujiastuti yang memang tampak aktif memantau media sosial pun sekonyong-konyong langsung menjawab. Susi secara tegas menjelaskan bahwa kapal asing dilarang menangkap ikan di ZEE Indonesia. “Tidak bisa dan tidak boleh lagi!!!” tuturnya.
Pertanyaan soal UAS yang mendapat jawaban langsung dari menteri itu sontak menjadi viral di media sosial. Netizen menganggap tak perlu lagi ikut bimbingan belajar (bimbel), jika pertanyaan dalam UAS dijawab langsung oleh menteri yang bersangkutan seperti ini.
Bos Susi Air itu berkali-kali menyerukan bahwa unreported and unregulated (IUU) fishing merupakan kejahatan transnasional lintas negara. Susi bahkan berharap IUU Fishing bisa masuk sebagai salah satu resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sejak 2014, Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP telah menenggelamkan 516 kapal pencuri ikan. Bahkan, di semester satu 2019, KKP telah berhasil menangkap 67 kapal pencuri ikan.

Penangkapan kapal asing ini membuat produk ekspor produk perikanan Indonesia. Ekspor produk perikanan Indonesia meningkat 45,9 persen, yaitu dari 654,95 ribu ton senilai US$ 3,87 miliar setara Rp 53,9 triliun tahun 2015, menjadi 955,88 ribu ton senilai US$ 5,17 miliar atau Rp 72 triliun pada 2018.

Susi Pudjiastuti menjelaskan, saat ini produk perikanan diekspor ke lebih dari 157 negara di dunia. negara tujuan ekspor tersebut adalah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Singapura, Thailand, Malaysia, Taiwan, Italia, Vietnam, dan Hong Kong. Adapun 10 jenis komoditas dominan yang dieskpor ialah udang, tuna, cumi-cumi, olaharan rajungan, kepiting, gurita, kakap, dan kerapu.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | EKO WAHYUDI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

2 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

4 hari lalu

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

4 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

4 hari lalu

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

10 hari lalu

Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

Perilaku sekelompok turis asal Indonesia di Jepang mengundang kecaman luas gara-gara perilakunya terhadap bunga sakura yang sedang bermekaran.

Baca Selengkapnya

Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

12 hari lalu

Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.

Baca Selengkapnya

VIral Tabrak Lari di Bekasi, Pengemudi Yaris Panik Diteriaki Warga Usai Serempetan hingga Tabrak Belasan Kendaraan

12 hari lalu

VIral Tabrak Lari di Bekasi, Pengemudi Yaris Panik Diteriaki Warga Usai Serempetan hingga Tabrak Belasan Kendaraan

Polres Metro Bekasi Kota menyatakan, total ada 2 mobil dan 11 sepeda motor yang menjadi korban tabrak lari akibat pengemudi panik diteriaki warga.

Baca Selengkapnya