KEK Galang Batang Bintan Bidik Investasi Rp 17 Triliun

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Minggu, 25 Agustus 2019 15:03 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meresmikan pengoperasian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang dan Peletakan Batu Pertama Refinery dan PLTU, Bintan, Sabtu, 8 Desember 2018. Dokumentasi: Kemenko Perekonomian

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Bintan, membidik kucuran dana investasi sebesar Rp17 triliun sampai dengan akhir 2020. Direktur Utama pengelola KEK, PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), Santoni optimistis target tersebut dapat tercapai karena pabrik alumina refinery sudah mulai produksi pada 2020.

”Hingga Agustus ini, PT. BAI telah merealisasikan investasi Rp 5 triliun,” kata Santoni dalam siaran resmi Sabtu 24 Agustus 2019. Menurut dia, dana sebesar itu akan digunakan untuk membangun pabrik alumina refinery dan gas plant.

Selain itu KEK Galang Batang juga dipersiapkan untuk pelabuhan dengan dermaga serbaguna dan dermaga tongkang yang pembangunannya sudah mencapai 95 persen. Karena itu, Santoni yakin, investasi tersebut akan meningkat drastis menjadi Rp 15 triliun hingga Rp 17 triliun pada akhir tahun 2020, dengan target pada Desember tahun 2020 pabrik sudah mulai produksi.

”Kami meminta dukungan pemerintah agar semua bisa sesuai jadwal. Target ini tidak mudah dicapai tanpa dukungan semua pihak,” kata Santoni. Dia melanjutkan, pada triwulan I tahun 2021, PT. BAI menargetkan sudah bisa ekspor alumina 1 juta ton dengan devisa yang tercipta US$ 350 juta.

Seperti diketahui, KEK Galang Batang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2017 dengan target nilai investasi Rp36,25 triliun selama 5 tahun dan mampu menyerap tenaga kerja 23.200 orang. BAI merupakan perusahaan pembangun dan pengelola KEK Galang Batang.

Advertising
Advertising

Santoni menjelaskan hingga saat ini pihaknya telah menguasai lahan seluas 1.750 hektare dari target 2.333 hektare. Lahan seluas itu untuk membangun pengolahan dan pemurnian bijih bauksit menjadi alumina berkapasitas 2 juta ton per tahun. Kemudian pengolahan alumina menjadi aluminium ingot (smelting) berkapasitas 1 juta ton per tahun, pengembangan PLTU, dan pengembangan pelabuhan bongkar muat.

Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Kemenko Ekonomi, Wahyu Utomo menegaskan pemerintah memberi dukungan penuh terhadap kelancaran pembangunan dan investasi di KEK Galang Batang yang memberi dampak ekonomi signifikan terhadap daerah dan juga nasional. ”Misalnya tadi ada persoalan sertifikasi lahan dan proses perizinan, kita akan bantu koordinasikan dengan instansi terkait supaya semua berjalan lancar,” kata Wahyu Utomo.

BISNIS

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

16 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

18 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya