Gapmmi Tolak Kenaikan Tarif Bea Masuk Susu dari Uni Eropa Kalau..

Minggu, 25 Agustus 2019 14:49 WIB

Karyawan PT Greenfields Indonesia sedang memeriksa susu segar dalam kemasan di laboratorium pabrik kedua di Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis, 4 Mei 2017. Pabrik ini ditargetkan mampu memproduksi 72 liter susu per tahun dari 20 ribu ekor sapi perah yang diternakkan sendiri. TEMPO/Abdi Purmono
TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia atau Gapmmi menolak rencana pemerintah untuk menaikkan tarif bea masuk produk susu dan makanan serta minuman lainnya dari Uni Eropa (UE). Padahal, kebijakan itu dimaksudkan sebagai respons atas diskriminasi yang dilakukan Uni Eropa kepada produk minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan produk turunannya asal Indonesia.
Ketua Umum Gapmmi, Adhi Lukman, mengatakan kebijakan pemerintah bakal merugikan industri dalam negeri jika kenaikan tarif bea masuk itu juga berlaku untuk bahan baku dan bahan pendukung. “Kami menyampaikan keberatan kalau kebijakan itu berlaku untuk bahan baku. Kebijakan itu akan membatasi pilihan ketersediaan bahan baku,” kata Adhi Lukman dalam pesan pendek kepada Tempo, Ahad, 25 Agustus 2019.
Adhi mengatakan, selama ini Uni Eropa merupakan salah satu sumber utama bahan baku susu untuk industri dalam negeri. Dengan menutup salah satu sumber impor tersebut, ia memungkinkan produk susu di Indonesia bakal naik harga. Risikonya, ujar dia, berdampak pada daya saing dan daya beli masyarakat.
Wakil Ketua Umum Gapmmi, Rachmat Hidayat, mengatakan pengalihan sumber impor dari Uni Eropa ke negara lain membutuhkan proses panjang. Sebab, produsen mesti menyesuaikan lagi spesifikasi dan formulasi bahan baku dengan bahan-bahan yang ada di dalam negeri supaya menghasilkan produk yang sama. “Waktunya kan enggak sebentar untuk menyesuaikan formula, spesifikasi, dan lain-lain,” tuturnya.
Kebijakan kenaikan tarif bea masuk untuk produk susu impor sebelumnya disampaikan Menteri Perdagangan Enggarsito Lukita. Enggar menyarankan perusahaan dalam negeri segera mencari importir lain, semisal dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan India untuk membalas kebijakan Uni Eropa yang diskriminatif terhadap produk sawit Indonesia.
Belakangan, Enggar tak hanya meminta pengalihan sumber impor susu dan menaikkan tarif bea masuknya. Kemendag juga ingin mengalihkan impor pesawat dari produsen Eropa Airbus, ke produsen Amerika, Boeing.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

5 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

7 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

23 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

1 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

1 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya