Soal Pemindahan Ibu Kota, Emil Salim Cerita Presiden Soeharto

Sabtu, 24 Agustus 2019 14:37 WIB

Mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup era Presiden Soeharto, Emil Salim, menolak rencana Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang akan memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan, dalam diskusi INDEF di ITS Tower, Jakarta Selatan, Jumat, 23 Agustus 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup era Presiden Soeharto, Emil Salim beberapa waktu terakhir menjadi sorotan karena mengkritik rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan. Rencana ini telah disampaikan secara resmi Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pidato kenegaraan di Gedung DPR, 16 Agustus 2019.

“Kalau ada pendapat, bukan berarti menghantam,” kata Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ini dalam diskusi publik bersama Institute for Development of Economic and Finance atau Indef di ITS Tower, Jakarta Selatan, Jumat, 23 Agustus 2019.

Sederet alasan menjadi dasar bagi Emil menolak pemindahan ini. Pertama, Emil menilai alasan pemindahan ibu kota karena Jakarta sudah rusak tidak bisa dibenarkan. Pemerintah harusnya menyelesaikan persoalan di Jakarta, bukan lari dari persoalan.

Kedua, Emil menilai ada banyak persoalan fundamental yang lebih baik menjadi prioritas pemerintah. Salah satunya karena Indonesia tengah berada dalam situasi bonus demografi. “Ini hanya sekali seumur hidup, lebih baik manfaatkan ini,” kata dia.

Lalu mengapa Emil begitu ngotot menolak rencana Jokowi ini?

Emil mulai bercerita di hadapan peserta acara. Di zaman Orde Baru, kata dia, Soeharto pernah berkomitmen di dalam sidang DPR bahwa pemerintahannya tak akan pernah melakukan devaluasi rupiah. Saat itu, semua orang tepuk tangan. Tapi di saat yang bersamaan, devisa negara sedang menciut, nilai tukar rupiah tidak realistis dan harus dilakukan devaluasi.

Namun saat itu, Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan tidak mengambil kebijakan itu. “Mereka bilang jangan, karena presiden bilang jangan,” kata Emil menirukan percakapan kala itu.

Saat itulah, para ekonomi berkumpul membahas keadaan ekonomi bangsa. Satu pertanyaan yang diangkat saat itu adalah mengenai kebijakan devaluasi rupiah ini. “Kalau karena janji presiden, rupiah terus merosot, ekonomi negara makin rusak, apakah otak sehat ilmu ekonomi tidak layak untuk bicara dan membantu presiden mengoreksinya?” kenang Emil.

Maka saat itu, bertemulah para ekonom dan pejabat bidang keuangan dengan Soeharto. Mereka mengajukan dua opsi. Pertama, tidak ada devaluasi dan rupiah akan turun. Kedua, dilakukan devaluasi dan kemungkinan ekspor meningkat dan rupiah membaik.

Lantas, kata Emil, Soeharto pun bertanya, “Lah, kenapa dibiarkan rupiah merosot?”. Peserta yang hadir pun menjawab, “Kan bapak sendiri yang menjanjikan di sidang DPR.”

Mendengar jawaban itu, Soeharto pun mengatakan lebih baik ucapannya ditarik kalau memang keliru. Walhasil, Soeharto kemudian mencabut aturan yang melarang dilakukannya devaluasi. Devaluasi kemudian dilakukan, rupiah menguat, dan ekonom pun selamat. Namun, Emil tidak menjelaskan tahun kejadian ini. Sebab, pemerintah Soeharto tercatat melakukan beberapa kali devaluasi rupiah.

Terkadang, kata Emil Salim, presiden memang bisa memiliki penilaian yang keliru. Nah, menjadi kewajiban bagi orang-orang yang mengerti untuk mengoreksi kekeliruan ini. Menurut dia, berbagai alasan pemindahan dalam kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memiliki banyak kekeliruan. Sehingga, Ia merasa perlu untuk mengingatkan Jokowi.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

3 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

4 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

5 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

18 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

19 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

19 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

20 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

21 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

22 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

22 jam lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya