Harga Bahan Bakar Turunkan Daya Beli Beras

Reporter

Editor

Kamis, 29 Mei 2008 20:13 WIB

TEMPO Interaktif, Karawang:Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak menurunkan daya beli masyarakat untuk membeli beras. Penurunan perdagangan beras terlihat di Pasar Induk Karawang yang menjadi sentra perdagangan beras untuk memasok ke wilayah Jakarta, Bekasi, Bogor dan Depok. Menurut pedagang Pasar Induk Johar yang memiliki PD Mustika Dewi, Acep Saepudin, sejak kenaikan harga bahan bakar, agen beras yang menjadi pelanggannya mengurangi pembelian. Biasanya dalam keadaan normal, agen beras membeli beras 10-30 ton yang dimuat dalam 1-3 truk per hari. "Kini mereka hanya membeli 10 ton atau satu truk saja," ujarnya, Kamis (29/5). Dalam keadaan normal, penjualan PD Mustika Dewi mencapai 100 ton per hari. Kini, peenjualan dalam sehari sekitar Rp 50-60 ton per hari. Agen beras, kata Acep mengeluhkan lonjakan harga biaya transportasi. Biaya yang naik sekitar 15 persen untuk sekali berangkat. "Mereka juga mengantisipasi ketidakstabilan karena berlangsungnya demonstrasi di beberapa kota," katanya. Akibat penurunan daya beli masyarakat, kata Acep, kenaikan beras pasca kenaikan harga bahan bakar tidak signifikan. Beras jenis IR64 mengalami kenaikan Rp 100-Rp 200 per liter dari Rp 4.600 menjadi Rp 4.800 per liter. Sedangkan beras jenis medium menjadi Rp 5.100 per liter dari Rp 5.000 per liter. Menurut Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Mustafa Abu Bakar, kenaikan harga beras pasca kenaikan harga bahan bakar sekitar dua persen. Jumlah ini termasuk memperhitungkan dampak kenaikan tarif jalan tol Cikampek. Kenaikan harga ini lebih kecil dibandingkan saat penerapan kebijakan harga pokok pemerintah (HPP) beras sebesar lima persen. Mulai Juni, kata Mustafa, akan terbentuk harga keseimbangan baru. "Kenaikannya sekitar 10 persen," ujarnya. Dia menilai, dampak kenaikan BBM tak signifikan karena sebelum kenaikan harga bahan bakar, harga barang sudah mengalami kenaikan karena efek psikologis. Pasar Induk Johar, kata Mustafa memiliki kapasitas 1.500 ton beras per hari. Jumlah kapasitas ini menyamai Pasar Induk Cipinang sekitar 2.000-3.000 ton per hari. Penyerapan beras mulai mengalami penurunan karena musim panen hampir berakhir. Kini dalam satu hari Bulog menyerap sebanyak sebesar 18 ribu ton, sebelumnya penyerapan beras sebanyak 20 ribu ton dan 31 ribu ton per hari. Stok beras Bulog kini mencapai 1,8 juta ton atau setara enam bulan. Pengadaan beras mencapai 1,58 juta ton dan pada akhir Mei ditargetkan 1,6 juta ton. Target akhir tahun sebanyak 2,4 juta ton. "Stok kami jamin aman dan harga beras di Indonesia paling murah dibandingkan negara lain," kata Mustafa. YULIAWATI

Berita terkait

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

19 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

51 hari lalu

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman khawatir soal hasil produksi beras sepanjang Juni hingga Oktober 2024. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

2 Maret 2024

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

Berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA), 10 provinsi memiliki potensi produksi beras nasional pada panen Maret hingga 3,54 juta ton.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

28 Februari 2024

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

Harga beras meroket, pemerintah meyakini satu alasan karena El Nino. Bersebrangan dengan para ahli yang menyatakan dampak El Nino tidak signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

3 Januari 2024

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

Jokowi menyebut keinginan Indonesia untuk tidak impor beras, sangat sulit diwujudkan. Begini penjelasan kepala negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

30 Desember 2023

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

Salah satu penyebab turunnya produksi beras adalah hilangnya lahan sawah sebagai imbas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada pertanian.

Baca Selengkapnya

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

5 Desember 2023

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

Jokowi optimistis pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT, akan turut mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Baca Selengkapnya

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

14 November 2023

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memperkirakan panen raya padi mundur menjadi sekitar Mei dan Juni 2024 mendatang. Bagaimana dampak ke stok beras?

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

6 November 2023

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

Mentan Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menargetkan optimalisasi produksi padi di dalam negeri agar bisa mewujudkan swasembada pangan pada 2026.

Baca Selengkapnya

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

6 November 2023

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan produksi komoditas beras terus menurun.

Baca Selengkapnya