Lawan Diskriminasi Sawit, RI Ancam Stop Impor Airbus

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Jumat, 23 Agustus 2019 10:32 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengikuti rapat terbatas persiapan KTT Asean dan KTT G20 di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 19 Juni 2019. Presiden juga membahas persiapan kunjungan kerja dalam KTT G20 di Osaka, Jepang. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Uni Eropa mendiskriminasi produk sawit dan turunannya dari Indonesia, pemerintah RI kini berbalik mengancam. Indonesia meningkatkan tekanannya kepada Uni Eropa dengan berencana mengalihkan impor pesawat terbangnya dari Airbus ke Boeing.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, hal itu dilakukan setelah Uni Eropa (UE) terus menerus mempermasalahkan dan menghambat impor produk minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya asal Indonesia.

Dia mengatakan setelah mengalihkan permintaan terhadap minuman beralkohol, buah-buahan dan produk susu dari UE, Indonesia siap menambahnya dengan produk pesawat terbang.

“Saya setuju, kita akan alihkan pemesanan pesawat dari Airbus ke Boeing. Saya sudah sampaikan ke Pak Rusdi Kirana dan dia sepakat. Kita sebagai bangsa tidak bisa diperlakukan seperti ini secara terus-menerus oleh UE,” ujarnya seperti dilansir Bisnis, Jumat 23 Agustus 2019.

Advertising
Advertising

Namun, dia mengatakan proses pengalihan pemesanan pesawat terbang maskapai Indonesia dari Airbus ke Boeing akan lebih dahulu dibicarakan kepada seluruh pihak yang terkait. Dia ingin meyakinkan para pelaku dan pihak yang terkait di sektor tersebut, bahwa langkah itu merupakan upaya perlawanan RI terhadap sikap UE.

Menurut Menteri Perdagangan, beruntunnya serangan UE terhadap CPO asal RI, membuktikan bahwaUni Eropa berupaya melakukan aksi proteksionisme. Dia menyebutkan, UE sengaja menghambat impor CPO karena ingin melindungi produk minyak nabati domestiknya.

Hal itu menurutnya, diperkuat oleh kebijakan UE yang berkali-kali menerapkan hambatan impor menggunakan isu lingkungan. Sementara itu, baru-baru ini biodiesel asal RI dianggap memberlakukan subsidi dalam proses produksi dan ekspornya ke UE. “Kita harus kasih sinyal kuat, kalau RI juga bisa melakukan hambatan atas impor produk UE. Sebab mereka yang memulai langkah proteksionisme terlebih dahulu,” kata Enggar.

Menteri Enggar menambahkan, setelah sawit terjepit, dalam waktu dekat fokus Indonesia untuk melakukan pengalihan impor dari UE akan diterapkan pada produk susu dan buah-buahan. Saat ini Kementerian telah berkomunikasi dengan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) terkait dengan kemungkinan mengalihkan impor produk jadi dari produk susu serta buah-buahan dari UE menuju ke Amerika Serikat, Australia dan negara produsen lain.

BISNIS

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

13 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

3 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas yakin harga bawang merah akan kembali normal dalam kurun waktu seminggu ke depan.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

4 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya