RI-Afrika Teken Kerja Sama Infrastruktur dan Transportasi 11,7 T

Rabu, 21 Agustus 2019 06:23 WIB

Presiden Jokowi (tengah) yang didampingi sejumlah menteri kabinet kerja berfotoa bersama perwakilan delegasi negara-negara Afrika saat menghadiri Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue 2019 di Bali, Selasa, 20 Agustus 2019. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia menandatangani kerja sama bidang infrastruktur dan transportasi dengan sejumlah negara di Afrika senilai total US$ 822 juta atau sekitar Rp 11,7 triliun.

Penandatanganan kerja sama itu dilakukan di depan Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Rini M Soemarno dalam acara Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue 2019 (IAID) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Selasa, 21 Agustus 2019.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan Indonesia siap dan sangat senang bekerja sama dengan Afrika. "Saya ingin pastikan dan tekankan Indonesia adalah teman yang terpercaya, Indonesia is your true partner, your trusted friend," katanya, dalam rilis Kementerian BUMN.

Melalui kerja sama ini Indonesia dan Afrika dapat menuangkan langkah-langkah yang nyata, cepat, dan taktis demi mewujudkan masyarakat Afrika yang makmur, sejahtera, dan bersatu.

Sejumlah BUMN sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia yang terlibat dalam kerja sama tersebut adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Bio Farma (Persero) Tbk, PT INKA (Persero), PT Len Industri (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Advertising
Advertising

Sementara itu, Menteri Rini mengatakan kesepakatan ini merupakan bentuk kepercayaan sejumlah pemerintah di Afrika kepada Indonesia melalui BUMN-BUMN tersebut. Ia juga mendorong BUMN untuk terus berkarya hingga menjadi perusahaan berstandar internasional.

<!--more-->

"Kerja sama ini menjadikan BUMN-BUMN meningkatkan pelayanan bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Saya berharap BUMN-BUMN yang melakukan kerja sama ini bisa menjadi perusahaan kelas dunia," kata Rini.

PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) menjadi salah satu BUMN yang akan berinvestasi di bidang infrastruktur yang ada di beberapa negara Afrika. Sementara kesepakatan bisnis yang dibiayai Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Indonesia Eximbank) untuk WIKA di Afrika nilainya US$ mencapai 356 juta atau sekitar Rp 4,98 triliun.

Rincian pembiayaan itu untuk pembangunan pelabuhan terminal cair (bulk liquid terminal) di Zanzibar-Tanzania senilai US$ 40 juta, pembangunan kawasan bisnis terpadu (mixed used complex-Goree Tower) di Senegal senilai US$ 250 juta dan pembangunan rumah susun (social housing) di Pantai Gading senilai US$ 66 juta.

Kemudian, PT INKA (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Len Industri (Persero) dan PT KAI (Persero) yang menyasar sektor perkeretaapian. Keempat BUMN tersebut membentuk konsorsium bernama Indonesia Railway Development Consortium (IRDC).

Konsorsium itu diharapkan dapat mengibarkan Bendera Indonesia di Afrika karena menawarkan one step solution terkait layanan infrastruktur perkeretaapian. Selain itu, LPEI juga melakukan nota kesepahaman dengan PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI untuk perluasan pasar ekspor perusahaan di kawasan Afrika.

ANTARA

Berita terkait

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

25 menit lalu

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

1 jam lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

2 jam lalu

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

Sama-sama lengser tahun ini, Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyoroti pentingnya keberlanjutan kerjasama di antara kedua negara.

Baca Selengkapnya

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

2 jam lalu

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

Presiden Jokowi akan menerima kunjungan CEO Microsoft, Satya Nadella di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, bahas investasi Rp14 triliun.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

3 jam lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

3 jam lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

3 jam lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

4 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

5 jam lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

5 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya