Pertamina Gunakan Toren untuk Menampung Tumpahan Minyak

Kamis, 15 Agustus 2019 13:28 WIB

Petugas mengumpulkan tumpahan minyak mentah yang tercecer di Pesisir Pantai Mekarjaya, Karawang, Jawa Barat, Kamis, 8 Agustus 2019. Pertamina telah berhasil mengatasi tumpahan minyak mentah dengan mengumpulkan 1,047 juta karung shoreline yang mencapai 4900 ton dengan rata-rata 4,6 kg per karung berisi maksimal 10 persen minyak mentah "Oil Spill", yang selebihnya pasir dan batu. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Persero melalui Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java atau PHE ONWJ mulai menguji coba cara teranyar untuk mengatasi tumpahan minyak yang jatuh ke laut, yakni menggunakan kontainer atau toren di anjungan YYA 1 Karawang. Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu mengatakan toren akan mengurangi volume pencemaran akibat tumpahan minyak.

"Toren akan ditempatkan di bawah anjungan dan di antaranya diletakkan dua buah kapal, di sisi kiri dan kanan," ujar Dharmawan di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Agustus 2019.

Dharmawan menjelaskan, kedua kapal itu berfungsi menarik toren. Salah satu kapal akan menarik toren dan lainnya bakal mengulur. Pada suatu waktu, toren akan berada tepat di bawah anjungan untuk menampung tumpahan minyak.

Kala sudah penuh, toren bakal digerakkan ke arah kapal. Tumpahan minyak pun ditampung sementara di kapal tersebut. Teknik menampung minyak itu dilakukan berulang-ulang saban hari sejak Senin, 12 Agustus 2019 lalu.

Hasilnya, menurut Dharmawan, cukup efektif. "Cukup stabil. Saat ini menunjukkan rate dari tumpahan minyak 300-500 barel per hari dengan median 400 barel per hari," ujarnya.

Dengan demikian, Dharmawan mencatat volume total tumpahan minyak yang berhasil diangkut dari offshore atau lepas pantai mencapai 6.390 barel. Ia mengklaim, magnitude yang dihasilkan dari timpahan minyak tidak sebesar perkiraan awal. Ke depan, ia memungkinkan toren bakal ditempatkan permanen sebagai upaya untuk menampung tumpahan minyak.

Di sisi lain, Dharmawan menjelaskan PHE ONWJ terus mengebor relief well atau sumur YYA 1 untuk menghentikan gelembung gas dan minyak tumpah. Terakhir, pada 14 Agustis 2019, pengeboran telah mencapai kedalaman 5.512 kaki dengan target 9.000 kaki. "Pengeboran di titik interset diharapkan dapat tercapai dan dilakukan pemompaan lumpur berat dan kemudiaan diikuti pemompaan semen secara permanen mengisolasi keluarnya speel daei sumur YYA 1," tutur Dharmawan.

Dharmawan memastikan, PHE ONWJ telah menggandeng perusahaan yang berkonsentrasi di bidang well control. Kontraktor ini sebelumnya telah menangani kasus yang yang terjadi di Teluk Meksiko.

Ketua Tim Penanganan Dampak Eksternal PHE ONWJ Rifky Efendy mengatakan saat ini ada tiga provinsi besar yang terdampak tumpahan minyak yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Sedangkan jumlah kabupaten yang terdampak secara langsung berjumlah tujuh kabupaten yang seluruhnya tersebar di tiga provinsi itu. "Kami menerjunkan 279 personel untuk pendataan awal terhadap warga terdampak," ujarnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA



Berita terkait

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

1 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

4 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

5 hari lalu

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

Berdasarkan data yang ada, PHE sebagai Subholding Upstream memiliki jumlah Pekerja perempuan sebanyak 1.749 orang dengan persentase rata-rata pekerja perempuan yang menjabat di tataran manajerial adalah sebesar 13 persen.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

6 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

6 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

7 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

9 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

10 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

10 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

10 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya