Harga Anjlok, KPPU Dapat Laporan Garam Petani Dibuang ke Sungai

Rabu, 14 Agustus 2019 21:14 WIB

Seorang petani sedang menambak garam di Desa Dasun, Lasem Rembang, Jawa Tengah. Tempo/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU kembali memperoleh informasi terkait anjloknya harga garam di Jawa Timur baru-baru ini. Imbasnya, menurut laporan yang diterima komisioner, petani sampai tak bisa menjual hasil panennya ke pasar.

"Informasi dari kanwil (kantor wilayah) Jawa Timur, ada garam yang tidak bisa dijual. Bahkan ada yang dibuang ke sungai," ujar komisioner KPPU, Guntur Syahputra Saragih, saat ditemui di kantor KPPU, Jalan Ir Juanda, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Agustus 2019.

Menindaklanjuti laporan itu, KPPU lalu mengundang jajaran para pelaku usaha dalam focus group discussion yang dihelat tertutup. Dalam FGD tersebut, KPPU juga mengudang perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan selaku regulator.

Menurut Guntur, anjloknya harga garam terjadi karena ada dugaan bocornya garam impor industri ke pasar. Kualitas garam dalam negeri yang belum mampu berkompetisi dengan garam produksi luar negeri pun memperburuk kondisi perdagangan di level petani.

Ihwal kebocoran, Guntur menduga hal ini terkait dengan ulah perusahaan-perusahaan importir yang menjual garam ke konsumen luas. Padahal, sebelum memperoleh izin impor, perusahaan importir mesti menyetor daftar konsumennya lebih dulu ke pemerintah sehingga penjualannya terkontrol.

Fakta tersebut ditemukan KPPU saat menyidangkan tujuh perusahaan importir garam terkait kartel. "Mekanisme dari (Kementerian) Perindustrian kan importir tersebut harus mendaftarkam nama-nama konsumennya. Tapi di persidangan kami menemuka para impprtir garam menjual tidak hanya ke nama-nama yg didaftar," ujarnya.

Sebagai solusi, KPPU meminta pemerintah lebih atraktif mengontrol penjualan garam impor. Selain itu, KPPU menyarankan pemerintah menetapkan tarif minimal untuk garam lokal dan meningkatkan kualitas. "Dengan begitu kita baru bisa bicara persaingan," ucap Guntur.

KPPU sebelumnya telah menyelidiki kasus dugaan kartel garam dan mengumumkan hasil sidang yang melibatkan tujuh perusahaan importir. KPPU menemukan tak ada bukti penyelewengan. Perusahaan importir juga tidak terbukti melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat karena mengimpor sesuai dengan batas ketentuannya.

Adapun tujuh perusahaan impor tersebut adalah PT Garindro Sejahtera Abadi, PT Susanti Megah, PT Niaga Garam Cemerlang, PT Unichem Candi Indonesia. Kemudian, PT Cheetham Garam Indonesia, PT Budiono Madura Bangun Persada, dan PT Sumatraco Langgeng Makmur.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

6 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

27 hari lalu

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memanggil tujuh maskapai penerbangan terkait dugaan kartel harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

KPPU Selidiki Tren Kenaikan Harga Tiket Menjelang Ramadan

27 hari lalu

KPPU Selidiki Tren Kenaikan Harga Tiket Menjelang Ramadan

KPPU tengah mengidentifikasi penjualan tiket sub-class dengan harga paling tinggi selama 7 hari, sebelum dan setelah lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Bicara soal Kenaikan Harga Tiket Pesawat Menjelang Lebaran: Follow the Rule

34 hari lalu

Menhub Budi Karya Bicara soal Kenaikan Harga Tiket Pesawat Menjelang Lebaran: Follow the Rule

Menhub Budi Karya Sumadi menegaskan akan menindak maskapai penerbangan yang ketahuan menaikkan tarif tiket pesawat melebihi tarif batas atas.

Baca Selengkapnya

Pekan Ini KPPU Akan Panggil 7 Maskapai Soal Kenaikan Harga Tiket

36 hari lalu

Pekan Ini KPPU Akan Panggil 7 Maskapai Soal Kenaikan Harga Tiket

KPPU mengatakan akan berhati-hati dalam melakukan penilaian penyebab terjadinya kenaikan tarif tiket pesawat saat ini.

Baca Selengkapnya

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

37 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

38 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

39 hari lalu

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU melanjutkan kasus pinjaman online (Pinjol) pendidikan ke penegakan hukum.

Baca Selengkapnya

KPPU Soroti Lonjakan Harga Tiket Pesawat, Pemilik Lion Air Rusdi Kirana: Nanti Kita Cek

42 hari lalu

KPPU Soroti Lonjakan Harga Tiket Pesawat, Pemilik Lion Air Rusdi Kirana: Nanti Kita Cek

Pendiri Lion Air Rusdi Kirana akan meminta perusahaannya untuk memberikan promo tiket di tengah melonjaknya harga tiket pesawat belakangan ini.

Baca Selengkapnya

KPPU Soroti Kenaikan Harga Tiket Pesawat, Rencana Panggil 7 Maskapai

42 hari lalu

KPPU Soroti Kenaikan Harga Tiket Pesawat, Rencana Panggil 7 Maskapai

KPPU akan memanggil tujuh maskapai untuk mengsosialisasikan harga tiket pesawat jelang Ramadan.

Baca Selengkapnya