Kritik Pemindahan Ibu Kota, Ekonom Minta Pemerintah Lakukan Ini

Selasa, 13 Agustus 2019 14:06 WIB

Foto udara kawasan Bukit Nyuling, Tumbang Talaken Manuhing, Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Kamis, 25 Juli 2019. Pada Mei lalu, Presiden Joko Widodo telah meninjau kelaikan kawasan tersebut terkait wacana pemindahan ibu kota negara. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah gejolak ketidakpastian ekonomi global, pemerintah disarankan untuk menunda pemindahan ibu kota. Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail Zaini mengatakan, pemerintah seharusnya bisa menggenjot konsumsi dalam negeri, salah satu caranya dengan memperbesar belanja sosial.

Porsi belanja sosial dalam APBN, menurut Ahmad, harus dinaikkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Jika target penerimaan pajak tidak tercapai, konsekuesinya belanja modal dan barang akan terpotong sehingga memperlambat investasi.

"Uang dari penundaan membangun fasilitas ibu kota baru bisa digunakan untuk mempercepat pengurangan kemiskinan dengan meningkatkan produktivitas sektor pertanian serta industri," kata Ahmad, Senin, 12 Agustus 2019.

Meski resisten terhadap dampak pelemahan ekonomi akibat perang dagang, menurut Ahmad, perekonomian Indonesia tetap perlu mewaspadai tren shortfall penerimaan pajak. Dia sepakat dengan riset Morgan Stanley mengenai pertumbuhan PDB Indonesia 2019/2020 berada pada angka masing-masing 5 persen.

Jika dibandingkan dengan ekonomi negara-negara Asia selain Jepang lainnya, Ahmad menilai Indonesia, beserta India dan Filipina, merupakan negara-negara yang cenderung kurang terkena dampak ketegangan perdagangan mengingat basis permintaan domestik yang bersifat endogen. "Ekonomi Indonesia relatif kuat menghadapi gejolak eksternal karena total ekspor plus impor Indonesia tidak lebih dari 40 persen terhadap PDB."

Advertising
Advertising

Ahmad menyebut konsumsi domestik bisa menjadi buffer ketika ada gejolak eksternal. Adapun risiko dari gejolak eksternal adalah tidak tercapainya target pertumbuhan pajak pemerintah yang sebesar 15 persen tahun ini. "Saya prediksi dalam jangka menengah pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sedikit di bawah 5 persen jika pertumbuhan investasi rendah akibat perang dagang," ucapnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas Bambang Brodjonegoro sebelumnya menyebutkan skema pendanaan pemindahan ibu kota yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan dilakukan melalui kerja sama pengelolaan aset.

<!--more-->

"Kita akan mengupayakan agar kerja sama pengelolaan aset di Jakarta bisa dipakai untuk membangun ibu kota baru," kata Bambang di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2019.

Bambang mengatakan, aset-aset yang ditinggalkan pemerintah di Jakarta bisa menjadi sumber penerimaan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan kerja sama pemanfaatan aset.

Dari pemetaan yang dilakukan terhadap aset pemerintah di Jalan Medan Merdeka, Kuningan, Sudirman, dan Thamrin, didapat nilai valuasi sebesar Rp 150 triliun. Nilai tersebut bisa menambal kebutuhan pemindahan ibu kota yang bersumber dari APBN, yang diperkirakan mencapai Rp 93 triliun.

"Artinya kalau kita bisa mendapatkan pemasukan 150, artinya kita bisa menutupi seluruh kebutuhan pengeluaran yang memang harus dari APBN. Ya bangun istana, pangkalan TNI, semua harus APBN demikian juga kebutuhan rumah dinas," kata Bambang Brodjonegoro.

Model kerja sama pengelolaan aset itu bisa sewa, kerja sama langsung atau joint venture. Bisa juga dijual jika paling menguntungkan atau dijual dengan kompensasi harus membangun fasilitas di ibu kota baru.

Selain APBN, skema pendanaan pemindahan ibu kota juga akan melalui kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU), juga partisipasi swasta dan BUMN. Adapun perkiraan biaya pemindahan ibu kota ke Kalimantan mencapai hampir Rp 500 triliun.

BISNIS | FRISKI RIANA

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

6 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

6 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

6 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

6 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

7 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

8 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya